Page 15 - (New Flip) Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
P. 15

Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


                berarti  di saat pengabdian dan  pengorbanan yang  tanpa henti telah
                diberikan.
                          Berbagai corak siksaan dan hinaan yang  pernah dan bahkan
                masih  juga  sedang  diderita  anak    bangsa—mulai  dari  kesulitan
                kehidupan  ekonomis  yang  tak  terperikan    sampai  dengan    berbagai
                ragam    kekejaman  militerisme  yang  tak  pernah  terbayangkan—tidak
                mungkin  terlupakan,  tetapi  menjelang      pertengahan    tahun  1945
                terasa juga betapa masa  akhir  pendudukan bala tentara Jepang telah
                mulai    membayang.    Ketika  itulah    BPUPKI  (Badan  Penyelidik    Usaha-
                usaha    Persiapan  Kemerdekaan  Indonesia)  mulai  bersidang.  Meskipun
                anggota  BPUPKI ini hanya terdiri dari mereka yang dinilai pemerintah
                Pendudukan  Militer  Jepang  sebagai  ―tokoh-tokoh  yang  terkemuka    di
                pulau  Jawa‖  (sebagaimana  sebuah  buku  biografi  terbitan  di  zaman
                pendudukan Jepang menyebutkannya)  tetapi mereka praktis mewakili
                keragaman  etnis, agama, dan ideologi anak bangsa.

                        Rapat-rapat    BPUPKI—yang  resmi  dibentuk  pemerintah  militer
                Jepang pada bulan Maret 1945—ternyata adalah kesempatan pertama
                bagi   para   tokoh    anak   bangsa    untuk   mengutarakan     dan
                memperdebatkan secara langsung segala corak pemikiran ideologis dan
                visi serta harapan bahkan impian tentang  masa depan bangsa.  Dalam
                sidang-sidang BPUPKI inilah landasan ideologis dan bentuk kenegaraan
                dirumuskan,  dan  batas-batas  wilayah  negara  diperdebatkan  dan
                dirancang. Barangkali tidaklah berlebih-lebihan kalau dikatakan bahwa
                salah satu peristiwa yang sampai kini tak terlupakan  ialah sidang yang
                diadakan  pada  tanggal  1  Juni.  Ketika  itulah  salah  seorang  anggota
                BPUPKI,  Sukarno,  mencoba  menjawab  pertanyaan  yang  diajukan  oleh
                ketua sidang BPUPKI, Dr. Radjiman, ―Apakah philosophische grondslag
                dari  negara  yang  akan  didirikan‖.  Sebuah    pidato  yang  disampaikan
                dengan  penuh  semangat  pun  mendapat  sambutan  yang  teramat
                hangat.  Pidato  inilah  yang  kemudian  dikenal  dengan  nama  ―Lahirnya
                Pancasila‖.
                         Begitulah ketika  persidangan BPUPKI ini telah dianggap selesai,
                bangsa Indonesia, yang masih berada di bawah kekuasaan militerisme
                Jepang, telah mempunyai rancangan UUD dan draft awal dari landasan
                ideologis bangsa. Sidang BPUPKI pun telah pula menerima  hasil kerja
                ―Panitia  Sembilan  dengan  komposisi  keanggotaan  mewakili  golongan
                ―nasionalis‖  [salah  seorang  beragama  Kristen]  dan    ―Islam‖.  Begitulah




                                                                                   3
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20