Page 16 - (New Flip) Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
P. 16

Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


                sebuah  naskah  yang    secara  historis  disebut  (atas  usul  Mohammad
                Yamin)    ―Piagam  Jakarta‖  telah    berhasil  dirumuskan.  Dan  begitulah
                ketika  sidang  BPUPKI    telah  berakhir,    ―Hadiah  kemerdekaan‖,  yang
                dijanjikan  Dai Nippon, serasa  telah  membayang di hadapan mata.

                        Untuk    memperluas  jangkauan  pengaruh  dari  perumusan
                pemikiran ideologis dan hasrat politik yang telah dirumuskan itu, maka
                pemerintah  militer  Jepang  pun  membubarkan  BPUPKI  (tanggal  7
                Agustus 1945)  dan  membentuk  PPKI  (Panitia   Persiapan  Kemerdekaan
                Indonesia).  Keanggotaan  badan  yang  baru didirikan  ini  terdiri  atas 12
                mantan anggota  BPUPKI (antara lain Sukarno dan Hatta)  dan wakil-
                wakil dari wilayah luar Jawa,  seperti  tiga orang dari Sumatra,  dua dari
                Sulawesi,  satu  dari  Kalimantan,  satu  dari    Maluku,  dan  satu  dari
                kepulauan  Sunda  Kecil.  Di  samping  itu,  diangkat  juga  seorang    wakil
                dari keturunan Tionghoa.

                        Namun, dinamika sejarah ternyata berhendak lain. Sebelum PPKI
                sempat  mengadakan    rapat  pertamanya,  bom  atom  telah
                menghancurkan Hiroshima dan Nagasaki.  Kaisar Dai Nippon pun tidak
                mempunyai pilihan lain. Iapun mengibarkan bendera putih—Dai Nippon
                telah    bertekuk  lutut.  Tetapi  apakah  dengan  begini    semua  harapan
                yang  telah  dipupuk  dan  rencana  yang  telah  dirumuskan    harus  pula
                buyar begitu saja?  Apakah ―janji kemerdekaan‖ tidak lebih dari pada
                sebuah  janji  dari  negara  yang  telah  berada  di  ambang  kekalahan?
                Apakah janji kemerdekaan harus  menuju ke jalan kehampaan belaka?
                         Seketika    peristiwa  yang  teramat  dramatis  itu    diketahui  para
                pemuda  yang ―bergerak di bawah tanah‖. Jakarta pun seperti dengan
                begitu saja menjadi medan yang dipadati peristiwa dan bahkan percikan
                kejadian yang menggetarkan juga. Tanpa diketahui  masyarakat ramai,
                berbagai  corak  usaha  telah  mulai  diarahkan  ke  arah    terwujudnya
                kemerdekaan     bangsa.       Mestikah    Proklamasi    Kemerdekaan
                dikumandangkan  sekarang—di  saat      berita  kekalahan  Jepang    telah
                merupakan    suatu  kepastian—ataukah  kesesuaian  pandangan  dengan
                militerisme   Jepang,  yang  masih  mempunyai  senjata  lengkap  dan
                bertugas  menjaga  status  quo  yang  harus  lebih  dulu  didapatkan?
                Apakah  tindakan  ke  arah  kemerdekaan    ini  harus    dilakukan  setelah
                PPKI  sempat  mengadakan  rapat  pertamanya  ataukah  langsung  saja
                tanpa melibatkan badan yang  dibentuk oleh  regime militer Dai Nippon
                itu?  Tetapi  bukankah  anggota  PPKI  adalah  pula  mereka  yang  telah




                4
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21