Page 200 - (New Flip) Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
P. 200

Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


                       Sementara itu, di kalangan kepolisian Semarang, informasi resmi
                tentang proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia baru diumumkan
                secara resmi keesokan harinya. Mengutip Hoegeng Iman Santosa, pagi
                itu  ia  bersama  rekan-rekannya  sesama  polisi  Indonesia  diperintahkan
                berkumpul di Kantor Pusat Kepolisian Kota Semarang.
                Seluruh pimpinan dan staf sudah berkumpul…tetapi yang muncul dan
                kemudian memberikan briefing justru pak Soeprapto, teman ayah saya
                di kepolisian… Di tengah kelesuan orang Jepang yang diam-diam terasa
                mencekam,  Pak  Soeprapto  justru  memberikan  briefing  dengan  gaya
                ringan, segar, bahkan lucu… Ia bilang, Jepang sudah kalah perang. Dan
                                        25
                Indonesia sudah merdeka .

                       Penyebarluasan berita proklamasi yang relatif cepat di Semarang
                mendorong  pelaksaan  rapat  raksasa.  Sedianya,  rapat  yang  lebih  tepat
                dikatakan  sebagai  perayaan  (penyambutan)  proklamasi  kemerdekaan
                Republik  Indonesia  itu  akan  dilaksanakan  tanggal  18  Agustus  1945.
                Namun, penguasa Jepang di Semarang (?) tidak mengizinkan. Keesokan
                hari, tanggal 19 Agustus 1945, pukul 04.00 sore, rapat raksasa digelar.
                Rapat    menyambut     proklamasi    kemerdekaan     Indonesia   dan
                pengumuman alih kekuasaan itu dipimpin oleh Mr. Wongsonegoro.
                       Seusai rapat, penuh dengan kegembiraan, rakyat pun melakukan
                pawai. Mereka membawa bendera merah putih sambil berseru “Hidup
                Indonesia!”.  Rute  pawai  yang  ditempuh  ialah  jalan  Pandanaran,
                Karangteri,  Purwodinatan,  daerah  sekitar  pasar  Johar,  Alun-alun,  dan
                jalan  Bojong.  Dari  jalan  Bojong,  pawai  itu  sedianya  akan  dilanjutkan
                menuju markas Kenpeitei. Namun, perempatan jalan Duwet-Gendingan
                telah  diblokir  oleh  tentara  Jepang  sehingga  pawai  pun  dibelokkan  ke
                                               26
                jalan Duwet dan berakhir di sana .















                188
   195   196   197   198   199   200   201   202   203   204   205