Page 41 - (New Flip) Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
P. 41
Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Dalam suasana hening yang mencekam, Sukarno memulai
percakapan bahwa dalam suatu peperangan dan revolusi dibutuhkan
waktu yang tepat. Di Saigon Sukarno sudah merencanakan seluruh
pekerjaan ini akan diselesaikan tanggal 17. Mengapa tanggal 17? Tidak
lebih baik tanggal 16? tanya Sukarni. Sukarno mengatakan bahwa ia
percaya mistik, yang tidak bisa diterangkan secara akal, mengapa ia
memilih tanggal 17. Namun, menurut perasaan Sukarno, dua hari lagi
adalah hari terbaik, karena tujuh belas adalah angka suci dan keramat.
Dalam bulan suci ramadhan, tanggal 17 Agustus bertepatan dengan
Jumat Legi, Jumat yang manis dan suci. Al-quran diturunkan tanggal
17, orang Islam menjalankan sembahyang sehari 17 rakaat, karena itu
17 bukanlah buatan manusia. Untuk itu, Sukarno merencanakan
kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945, setelah itu revolusi akan
mengikuti.
15
Meski demikian, pertemuan itu juga tidak menghasilkan kata
sepakat. Para pemuda tidak merasa puas dengan kondisi itu. Mereka
mempunyai cara lain untuk memaksa Sukarno dan Hatta untuk segera
memproklamasikan Indonesia. Wikana bersama Darwis melaporkan hasil
pertemuannya kepada kawan-kawan yang sudah menunggu di Cikini
71. Di ruang belakang Baperpi ada Chaerul Saleh, dokter Muwardi,
Johar Nur dan beberapa pemuda lain. Dalam laporannya mereka
mengatakan bahwa Sukarno dan Hatta tidak dapat diyakinkan dengan
gertakan Wikana, malahan mereka berdua diusir secara kasar dari
Pegangsaan Timur 56. Dalam suasana tegang tersebut, Johan Nur
dengan tegas mengatakan ‗angkat saja!‘ Namun tidak tahu bagaimana
menjalankannya. Perdebatan di antara pemuda terjadi. Namun, sebelum
pertemuan di Cikini 71 berakhir, datang Sukarni dan dengan berbisik-
bisik—yang merupakan ciri khasnya—menyampaikan sesuatu kepada
Chaerul Saleh. Apa yang dikatakan tidak ada yang tahu. Sebelumnya di
Menteng 31 Chaerul Saleh dan Sukarni serta beberapa perwira Peta
telah berunding, tentang sesuatu yang dilakukan jika Sukarno dan Hatta
menolak memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Akhirnya rapat di
Cikini 71 bubar begitu saja.
16
1.3. Sukarno dan Hatta Diculik
Sejumah pendapat dan bahkan perdebatan berkembang terkait
peristiwa tanggal 16 Agustus 1945, ketika Sukarno dan Hatta dibawa ke
Rengasdengklok. Setidaknya ada dua pendapat. Satu pendapat
29