Page 42 - (New Flip) Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
P. 42

Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


                mengatakan  bahwa  Sukarno  dan  Hatta  diselamatkan  dengan  cara
                dijauhkan  dari  Jakarta  agar  tidak  dipengaruhi  pimpinan  militer  dan
                                                                          17
                pemerintahan Jepang. Hal ini diungkap Latief Hendraningrat  dan para
                pemuda  yang  membawanya  ke  Rengasdengklok,  seperti  Sukani  dan
                Chaerul  Saleh.  Pendapat  kedua,  yang  berkembang  luas  di  tengah
                masyarakat,  mengatakan  bahwa  Sukarno  dan  Hatta  diculik  para
                pemuda.  Untuk  mengetahui  secara  pasti  apa  yang  terjadi,  kita  ikuti
                rentetan cerita sebelum peristiwa tanggal 16 Agustus 1945 terjadi pada
                diri Sukarno dan Hatta.

                        Dini hari tanggal 16 Agustus 1945, Sukarni, Singgih, dan Jusuf
                Kunto  mengunjungi  rumah  Bung  Hatta  di  jalan  Diponegoro.  Saat  itu
                Ketika  Bung  Hatta  sedang  sahur.  Sukarni  dan  kawan-kawannya
                menunggu di luar. Selang beberapa lama, Hatta keluar menemui para
                pemuda.  Sukarni  mengatakan  bahwa  pada  pukul  12.00  tengah  hari
                akan  ada  15.000  rakyat  yang  akan  menyerbu  ke  kota.  Bersama-sama
                pemuda,  mahasiswa  dan  Peta  akan  melucuti  tentara  Jepang.  Untuk
                menghindari suasana itu, maka Sukarno dan Hatta akan dibawa ke luar
                Jakarta.
                        Menghadapi kondisi tersebut, Bung Hatta berusaha menjelaskan
                bahwa  yang  dilakukan  pemuda  tersebut  hanyalah  fantasi  belaka,  dan
                para  pemuda  akan  berbenturan  dengan  kekuatan  Jepang  yang  masih
                lengkap di Jawa. Namun, Sukarni mengatakan bahwa keputusan para
                pemuda sudah bulat dan tidak dapat dipersoalkan lagi, dan memaksa
                Bung Hatta untuk ikut mereka. Setelah meninggalkan beberapa pesan
                kepada  adik  dan  dua  kemenakan  yang  tinggal  bersamanya,  dengan
                terpaksa Bung Hatta ikut kehendak para pemuda tersebut. Rombongan
                segera menuju rumah Bung Karno.
                        Hal berbeda terjadi di rumah Bung Karno. Pagi dini hari sekitar
                pukul 03.00, Bung karno masih bangun karena tidak bisa tidur. Ketika
                sedang duduk sendiri di ruang makan sambil menunggu waktu sahur,
                terdengar  suara  dari  balik  semak-semak  dan  serombongan  pemuda
                berpakaian  seragam  masuk  secara  diam-diam.  Dalam  waktu  sekejap
                mereka sudah berhadapan dengan Sukarno.


                        Dengan  lagak  seorang  petualang  sejati  Sukarni  mencabut
                       pisaunya  dan  menghardik,  bersiaplah  Bung…  waktunya  sudah
                       tiba.  Ya!  aku  menjawab,  mataku  menyala  marah.  Sudah  tiba



                30
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47