Page 452 - (New Flip) Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
P. 452

Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


                    Kapten  Sudirman  dan  kemudian  diganti  oleh  Kapten  M.Hammy
                    A.M  melakukan  aksi  pemutusan  kawat  telepon  dan  pembakaran
                    gudang  karet  pasar  Rantau.  Aksi  ini  sangat  merugikan
                    perekonomian  NICA  sehingga  NICA  melakukan  penangkapan
                    terhadap para pemuda yang dicurigai.
                 5.  GERMERI  (Gerakan  Rakyat  Mempertahankan  Republik  Indonesia).
                    GERMERI  lahir  di  Kandangan  pada  tanggal 23  Agustus  1945 dan
                    dipimpin oleh seorang pejuang Kandangan yang bernama Hasnan
                    Basuki  atau  Buseri  dan  kawan-kawan.  Program  pertama  yang
                    dilakukan  oleh  GERMERI  adalah  melakukan  pelatihan  militer  pada
                    setiap anggota Untuk merekrut anggota baru, para pemimpin dan
                    anggota  lama  diwajibkan  untuk  mencari  sepuluh  orang  anggota
                    baru.  Maka  dalam  waktu  yang  tidak  terlalu  lama  keanggotaan
                    GERMERI  sudah mencapai  2000  orang.  Atas  Instruksi dari  Kapten
                    Amir  yang  datang  dari  Jawa  dengan  membawa  Surat  Keputusan
                    yang ditanda tangani oleh S Dakono No 003/K-II/B7 memerintahkan
                    agar GERMERI dilebur menjadi TRI.

                 6.  Pasukan Berani Mati (PBM)
                    Pertemuan para ulama dan tokoh masyarakat di Kandangan, seperti
                    H.  Rusli,  H.  Sias,  Zafri  Zam  Zam,  Achmad  Basuni,  H.Amran
                    Abdullah,  dan  Bastani  Jamera  membuat  suatu  keputusan  dan
                    kesepakatan yaitu:  (1)  Mensahkan atau membenarkan  perjuangan
                    kemerdekaan sebagai suatu kewajiban menjalankan syariat agama;
                    (2)  Menghukum  kafir  terhadap  mereka  yang  memusuhi  gerakan
                    untuk memperoleh  kemerdekan bangsa, terlebih terhadap mereka
                    yang  menindas  gerakan  tersebut.  Dengan  adanya  keputusan  ini
                    maka  para  ulama  mendukung  setiap  perjuangan  untuk  melawan
                    penjajah  dan  menyatakan  yang  meninggal  adalah  mati  syahid.
                    Tentu  saja  keputusan  para  ulama  ini  berpengaruh  besar  terhadap
                    semangat  para  pejuang.  Atas  dasar  inilah  maka  lahir  PBM  yang
                    dipimpin  oleh  H.  Hasbullah  Yasi  dari  Alabio  pada  tanggal  23
                    September 1945. PBM menyebarkan semangat perjuangan kepada
                    kaum  musimin  melalui  khutbah  atau  dakwah  dan  juga  pamlet.
                    Sepak  terjang  H.  Hasbullah  yang  ssangat  berani  dalam  setiap
                    dakwahnya ini merupakan ancaman bagi NICA. H. Hasbullah Yasin
                    akhirnya  meninggal  pada  tanggal  26  Oktober  1945  di  muka
                    rumahnya di Alabio. Beliau ditembak oleh Adjung Hasan.




                440
   447   448   449   450   451   452   453   454   455   456   457