Page 454 - (New Flip) Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
P. 454
Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Mengetahui :
Bahwa Imperialis Belanda ingin kembali untuk menjajah Indonesia
dengan mendirikan Pemerintah Sipil Hindia Belanda (NICA), yang
sengaja berusaha melakukan segala macam tipu muslihat
Menimbang:
a. Bahwa NICA yang bersifat Imperialis berbahaya sekali bagi
kemerdekaan Negara Republik Indonesia dan mengacaukan
ketentraman serta keamanan
b. Bahwa sifat Imperialisme dan Fasis mesti dibasmi selekas
mungkin dari tanah air Indonesia
Memutuskan
a. Bahwa rakyat Kotawaringin dan daerahnya hanya mengakui
Presiden sukarno dan Wakil Presiden Hatta dalam Kesatuan
Indonesia Merdeka
b. Menyatakan hanya bersetia bakti kepada Republik Indonesia dan
berdiri tegak serta tunduk kepada Pemerintah Republik Indonesia
c. Sanggup berkorban harta benda, bahkan jiwa dan raga, untuk
menegakan Negara Indonesia Merdeka
d. Berjuang dengan sekuat tenaga, lahir dan bathin, untuk
membasmi NICA dan kaki tangannya, malahan siapa saja yang
berani menghalangi serta merintangi Kemerdekaan Indonesia
Pangkalan Bun, 17 Desember 1945
Atas nama rakyat Pangkalan Bun dan K.N.I. Pangkalan Bun
Sementara itu di Pagatan, kota lain di Kalimantan Selatan,
kehadiran tentara NICA pada 7 Pebruari 1946 berpura-pura menjadi
pasukan Indonesia dengan mengibarkan bendera Merah Putih, sehingga
berhasil menipu pasukan TKR Pagatan. Belanda kemudian melucuti
senjata pasukan TKR yang dipimpin oleh M. Baderi dan menawannya.
Setelah itu, Belanda menuju ke kota Pagatan dengan melancarkan
tembakan secara membabi buta sehingga banyak korban berjatuhan di
sepanjang jalan. Meskipun para pejuang tahu bahwa kekuatan lawan
lebih tangguh dan dilengkapi oleh senjata modern, tetapi hal ini tidak
membuat mereka gentar. Banyak pahlawan Pagatan yang gugur
sebagai pejuang yang gagah berani dalam peristiwa 7 Pebruari 1946,
sebanyak 37 orang, belum lagi yang ditawan dan disiksa di luar batas
kemanusian hingga meninggal maupun cacat seumur hidup, berjumlah
62 orang. Di antara para pejuang Pagatan terdapat nama H.
Mohammad Nurung, Pua Tengah. La Kamila, La Semang, dan La
442