Page 56 - (New Flip) Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
P. 56

Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


                1.6.    Persiapan Proklamasi di Jakarta

                        Menurut  berbagai  sumber,  rencana  pembacaan  naskah
                proklamasi  baru  diputuskan  sekitar  pukul  03.00  –  04.00  dini  hari
                tanggal  17  Agustus  1945.  Tentu  hal  ini  menimbulkan  pertanyaan,
                mengapa  masyarakat  dari  berbagai  daerah  di  pagi  harinya  sudah
                berbondong-bondong  datang  ke  lapangan  Ikada.  Mengapa  pula  pagi
                itu pasukan Jepang juga sudah berjaga-jaga di lapangan Ikada. Brosur
                dan  pamflet  juga  sudah  tercetak  dan  tersebar  luas  di  masyarakat.
                Bagaimana fenomena ini bisa dijelaskan?

                        Menurut  Sudiro,  pada  tanggal  16  Agustus  1945  sekitar  pukul
                19.00, dia diberi tahu dr. Muwardi selaku pemimpin Jakarta Tokubetsu
                shi,  bahwa  esok  hari  Sukarno-Hatta  akan  mengucapkan  proklamasi
                kemerdekaan, bertempat di Lapangan Ikada. Karena itu, Barisan Pelopor
                yang sudah dibentuk sejak tahun 1944, dengan anggota yang tersebar
                di  setiap  kecamatan,  sudah  siap  di  lapangan  pada  pukul  09.30  pagi.
                Setelah  mendapat  informasi  tersebut,  Sudiro  segera  menghubungi
                pimpinan Barisan Pelopor Daerah Kota Istimewa Jakarta, terutama yang
                berpusat di  tiap-tiap  kawedanan,  untuk meneruskan  instruksi  tersebut
                ke  kecamatan  dan  kelurahan.  Sebagian  dihubungi  melalui  telepon
                sedangkan  yang  tidak  terjangkau  dihubungi  melalui  sepeda.  Sudiro
                mengendalikan  instruksi  tersebut  dari  rumahnya  di  Jalan  Guntur  50.
                Keesokan  harinya,  tanggal  17  Agustus  1945,  saat  tiba  di  Lapangan
                Ikada, Sudiro terkejut karena sudah banyak kempetai yang berjaga-jaga.
                Sudiro  bertanya-tanya  apakah  informasi  proklamasi  sudah  bocor,
                sehingga  dihadang  Jepang.  Untuk  itu,  Sudiro  menghubungi  dr.
                Muwardi  yang  tinggal  di  jalan  Gondangdia  Lama.  Oleh  dr.  Muwardi
                disampaikan  bahwa  tempatnya  berubah  tidak  di  Ikada  tetapi  di
                Pegangsaan  Timur  56.  Untuk  itu,  semua  barisan  yang  datang  dari
                berbagai daerah dihadang dan langsung menuju ke rumah Bung Karno.
                Selain itu, Sudiro juga membuat pengumuman tertulis yang ditempel di
                                                      36
                pohon-pohon di sekitar lapangan Ikada.
                        Bagaimana  dr.  Muwardi  bisa  mengintruksikan  kepada  Sudiro
                tentang  tempat  pembacaan  proklamasi,  menurut  Bung  Hatta  hal  itu
                berkaitan  dengan  karakter  dr.  Muwardi  yang  impulsive,  yaitu  sering
                mengambil keputusan-keputusan sendiri dengan cepat. Hal yang sama
                juga  dilakukan  oleh  Sukarni.  Setelah  selesainya  pembahasan  tentang
                teks  proklamasi,  Sukarni  memberitahukan  bahwa  rakyat  sekitar  kota




                44
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61