Page 161 - 156-PENERAPAN_RANGKAIAN_ELEKTRONIKA
P. 161
PENERAPAN RANGKAIAN
ELEKTRONIKA
MATERI PEMBELAJARAN
besarnya aspek umpan balik k = 1. Selain itu, transistor TR2 harus memiliki
resistansi input yang besar sehingga aspek umpan balik (k) tidak memuat
level input transistor TR2. Dan yang tidak kalah penting yaitu bahwa
persyaratan penghalang R1 juga harus tinggi. Dalam aplikasi transistor,
TR2 dipilih yang memiliki aspek gain B/ saat ini atau besar dan ini hanya
mungkin dalam konfigurasi kolektor umum (common emitor).
Sirkuit stabilizer tegangan, seperti yang ditunjukkan pada Gambar
12, akan dapat menghasilkan tegangan output yang stabil hanya jika
penentuan parameter seperti resistansi R1, tegangan referensi VREF dan
penguat komparatif dihitung dengan benar.
Dalam beberapa kasus, rangkaian ini masih memiliki banyak titik
lemah, tidak hanya efek tegangan output karena perubahan muatan, antara
lain yang tidak kalah penting yaitu efek perubahan tegangan input. Variasi
dari tegangan input ini akan mengganggu stabilitas rangkaian melalui
resistansi R1 pada basis transistor TR1 dan efeknya yaitu bahwa tegangan
output tidak stabil. Dan ini menjadi masalah dari lingkaran pengaturan
yang harus dapat direduksi/dikendalikan oleh kemampuan aspek umpan
balik (k.V) yang dibangun oleh transistor TR2.
Kerugian lain yaitu bahwa jika rangkaian ini diterapkan pada
kebutuhan daya tinggi, jumlah arus yang mengalir melalui resistansi R1
akan I1 = IB1 + IC2. Serta apabila rangkaian diberi muatan maksimal ILmak,
transistor seri TR1 akan dilewati arus basis maksimal IB1mak, selama
kebutuhan itu arus kolektor
IC2 dari transistor TR2 berubah amat kecil (IC2min). Dan disaat
tidak ada muatan RL, arus basis IB1 sangat minim dan arus yang mengalir
menuju kolektor transistor TR2 IC2 berada pada tahapan maksimal
IC2mak, yang mana besararusnya sama dengan arus saat IB1 mencapai
nilai maksimalnya (IB1mak). Sehingga dengan pendekatan besarnya arus
I1 yaitu:
I1 = IB1mak + IC2min
dan atau,
I1 = IB1min + IC2miak
Oleh karena itu ada dua kelemahan ketika rangkaian diterapkan pada
kebutuhan daya tinggi:
Dengan arus muatan IL tinggi mensyaratkan bahwa transistor TR1
memiliki basis arus IB1 yang tinggi, ini dapat dicapai jika resistansi R1
berkurang nilainya dan jika resistansi R1 berkurang sehingga amplifikasi
transistor TR2 berkurang, menyebabkan aspek stabilitas yang buruk dan
akhirnya tegangan output Va menjadi tidak stabil.
Ketika variasi dari IB1 sangat besar, arus IC2 juga akan mengalami
variasi besar, oleh karena itu dalam hal ini akan mempengaruhi stabilitas
titik kerja dioda VZ dari tegangan referensi. Oleh karena itu, kondisi
/ tuntutan stabilisasi tidak akan terpenuhi dan pada akhirnya akan
menyebabkan tegangan output Va tidak stabil.
146 TEKNIK ELEKTRONIKA
INDUSTRI