Page 158 - 156-PENERAPAN_RANGKAIAN_ELEKTRONIKA
P. 158
PENERAPAN RANGKAIAN
ELEKTRONIKA
MATERI PEMBELAJARAN
Catatan: harga aspek stabilitas absolut (Sa) selalu lebih besar daripada
harga aspek stabilitas relatif (Sr)
Jika ditetapkan aspek parameter V1/V2 relatif besar, sehingga
tingkatan kesetabilan tidak terpengaruh terhadap stabilitas kinerja circuit
ini. Agar didapatkan faktor kesetabilan Sr yang besar, maka tegangan
masukan V1 yang diberikan diatur tidak boleh terlalu besar, dikarenakan
bisa mengakibatkan rugi daya terhadap hambatan seri R1 berubah lebih
besar.
Stabilizer tegangan seri memiliki ketahanan di RI dinamis relatif kecil,
oleh karena itu dapat meningkatkan aspek Stabilitas Sr atau Sa.
Kekurangan: resistansi dinamis sama dengan resistansi muatan RL
kondisi ini mengakibatkan rangkaian penstabil tegangan seri mengalami
disipasi daya maksimum . besarnya rugi daya maksimum sampai 50%.
Keuntungannya: aspek penentu stabilitas penstabil seri yaitu sejauh
mana hubungan antara resistansi R1 dan resistansi dioda zener dinamis
rz. Aspek-aspek lain untuk mengubah nilai transistor hampir tidak
mempengaruhi aspek stabilisasi.
11. Rangkaian Pembanding pada penstabil tegangan
Pada pembahasan berikutnya menunjukkan pada gambar 7.13 yaitu
salah satu stabilizer tegangan yang menambahkan transistor TR2 yang
digunakan untuk rangkaian pembeda dan umumnya orang banyak mengenal
dan dinamakan Error Amplifier. Hal ini disebabkan sesuai dengan tugas dan
fungsinya yaitu perbandingan antara tegangan referensi dioda zener VZ
dengan tegangan kesalahan VR4, sehingga tingkat stabilitas bisa diatur secara
berkesinambungan.
Aspek yang menentukan tegangan output dari rangkaian yaitu tegangan
basis emitor transistor TR2, tegangan referensi dioda zener VZ, dan resistor
pembagi tegangan yaitu R3 dan R4, dengan demikian perumpamaan egangan
kaki basis sebuah transistor TR2 yaitu:
VR4 = VBE2 + VREF
Sehingga rumus output yaitu:
Va = VR4 + I3.R3
a. Prinsip Penstabilan Rangkaian:
Jika terjadi pengurangan tegangan, ini juga berpengaruh dengan
penurunan arus basis IB2 dari transistor TR2, kurangnya arus IB2
mengakibatkan tegangan basis emitor VBE2 juga menjadi kurang, sehingga
rumus arus kolektor (IC2 ≈IE2 = -VZ jika I2 tetap) ikut berkurangnya, sebab
I1 dalam keadaan tetap maka perubahan arus kolektor dari transistor TR2
maka rumusnya ∆IC2 = ∆IB1 yang maknanya bahwa arus IB1 pada transistor
seri TR1 berubah dari kecil ke besar / naik, yang akhirnya menyebabkan
arus kolektor IC1≈IE juga terjadi penambahan, sehingga berubahnya IE1
mengakibatkan arus mengarah ke hambatan R3 (I3) juga ikut bertambah,
serta berubahnya arus I3, menyebabkan arus I4 juga menjadi besar,
TEKNIK ELEKTRONIKA 143
INDUSTRI