Page 27 - METEOROLOGI-KLIMATOLOGI VOLUME 1 KARAKTERISTIK DAN SIRKULASI ATMOSFE
P. 27

keadaan  cuaca  sepanjang  jalur  penerbangan,  sekurang-
                   kurangnya untuk beberapa jam kemudian. Seorang pilot berusaha
                   untuk berjuang melawan angin yang memperlambat laju pesawat
                   terbang dengan cadangan bahan bakar yang semakin menipis,
                   lebih-lebih jika ada kabut yang sangat mempengaruhi visibilitas
                   (jarak penglihatan) seorang pilot. Keadaan yang gawat (kritis) ini
                   sangat sulit dihindari tanpa mengetahui cuaca lokal sebelumnya.
                   Seorang pilot kemungkinan masih dapat menghindari cuaca buruk
                   demikian,  dengan  mengubah  rute  (jalur)  penerbangan  semula,
                   atau  dengan  melakukan  pendaratan  darurat  selagi  masih  ada
                   waktu dan masih sempat, atau jika kondisinya mengijinkan dan
                   persediaan  bahan  bakar  masih  cukup  banyak,  maka  pesawat
                   dapat berputar-putar dahulu di udara sambil menunggu kondisi
                   cuaca baik, cerah dan aman untuk melakukan pendaratan. Salah
                   satu kondisi cuaca yang sangat berbahaya dalam penerbangan
                   ialah munculnya awan cumulonimbus (Cb). Awan jenis ini sangat
                   berbahaya dan ganas, karena di dalam awan ini terdapat hujan
                   deras, badai atau batu es (hailstones), selain itu pesawat yang
                   terbang di bawah awan Cb dapat diangkat masuk kedalam awan
                   sehingga  pilot  mendapat  kesulitan  untuk  mengendalikan
                   pesawatnya. Awan jenis cumulus terutama cumulonimbus disebut
                   "jalur maut" bagi dunia penerbangan dan harus dihindari.

              c.     Meteorologl  Sinoptik,  mempelajari  gejala  cuaca  yang
                   pengamatan  unsur  cuacanya  dilakukan  secara  simultan
                   (bersamaan)  dan  meliputi  daerah  yang  luas.  Kajian  ini  dipakai
                   untuk  meramalkan  kondisi  cuaca  yang  lalu  dan  sekarang.
                   Pengamatan sinoptik dilakukan setiap 6 jam yaitu pada jam 00.00,
                   06.00, 12.00, dan 18.00 waktu universal. Data cuaca dari setiap
                   daerah kemudian dikirim ke Kantor Pusat Badan Meteorologi dan
                   Geofisika (BMG) Jakarta, yang kemudian oleh BMG dikirim ke
                   negara-negara lain untuk dipakai sebagai dasar peramalan cuaca
                   sinoptik. Pengiriman data cuaca dalam bentuk berita yang berisi
                   kode (sandi) cuaca dalam kelompok-kelompok dengan masing-
                   masing kelompok terdiri dari 5 dijit, misalnya kelompok Nddff yaitu
                   data N : perawanan atau jumlah awan yang menutupi langit di atas

              Meteorologi Indonesia Volume 1                                     7
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32