Page 52 - Cerpen Surabaya Bukan Kenangan
P. 52

yang  sudah  tidak  mampu  lagi  menampung  genangan  air
           mata harunya.

                  “Makasih  ya  mbro,  do’a  terbaik  juga  buat  kamu.”
           Balas Elsa.

                  “Emang  kamu  sudah  ada  calonnya?”  tanya  Elsa

           sambil tertawa kecil.
                  “Yeeee,  kamu  ini  sedang  haru-harunya  malah

           ngelawak.” Celoteh Dinda sambil tersenyum lebar.
                  “Jaga  dia  buat  aku  ya  Mas  Tian,  awas  aja  kalau

           sampek  dia  cerita  kamu  nyakitin  dia.  Tak  bawakan  golok
           nanti,  heheheheheeee.”  Kata  Dinda  dengan  bercanda

           mengancam suami Elsa.

                  “Ih serem kamu Din, kayak begal aja. Ya nggak lah,
           buat apa dinikahi kalau mau nyakitin dia.” Jawab Mas Tian

           dengan senyum.

                  Beberapa  bulan  telah  terlewati,  ternyata  prasangka
           Dinda  jika  sahabatnya  menikah  sulit  untuk  bersama  lagi

           tidak menjadi kenyataan. Mereka masih bisa jalan, makan,
           bahkan pergi menghilangkan penat ke  timezone juga bisa

           mereka  lakukan  bersama-sama.  Dinda  sangat  senang






                                                                              48
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57