Page 57 - Cerpen Surabaya Bukan Kenangan
P. 57

“Ya  udah,  aku  yang  bonceng.  Nanti  awas  kalau
           sampai jatuh kamu yang tanggung jawab.” Tantang Dinda

           dan akhirnya Dinda yang harus membonceng Elsa.
                  “Iya…iya…ayo  jalan,  kasihan  temenmu  sudah

           nunggu. Kita nanti beli bensin dulu warung depan itu ya.”

           Tandas Elsa.
                  Setelah  karnaval  itu,  sudah  hampir  seminggu  Elsa

           dan Dinda tidak bertemu tetapi masih sering berkirim pesan
           elektronik melalui WA yang membahas tugas membuat soal

           UTS yang belum selesai. Sampai akhirnya, pada hari Kamis
           semua  pembuat  soal  dikumpulkan  di  aula  UPT  Dinas

           Pendidikan  untuk mendapat pengarahan tentang tata cara

           pembuatan soal yang baik dan benar.
                  Biasanya  Elsa  selalu  menghampiri  Dinda  saat  ada

           pertemuan, karena letak sekolah Dinda dilalui Elsa saat mau

           ke UPT Dinas Pendidikan. Tapi hari itu tidak ada WA atau
           telepon  yang  masuk  dari  Elsa.  Dindapun  juga  tidak

           menghubunginya, karena dia mengira pasti  akan dijemput
           oleh Elsa.

                  Dinda melihat jam dinding yang menggantung di atas
           pintu perpustakaan menunjukkan pukul 9, tetapi Elsa belum




                 53
   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62