Page 56 - Cerpen Surabaya Bukan Kenangan
P. 56

“Tuh disana.” Jawab Elsa sambil menunjuk dipojokan
           meja. Ada sekaleng kerupuk warna warni kesukaan Dinda.

                  Saat proses rias mau dimulai, ada salah satu penata
           rias  yang  kehabisan  bensin  saat  mau  ke  rumah  Elsa.

           Kemudian Elsa dan Dinda akan menjemputnya. Tetapi saat

           itu ada yang aneh dengan Elsa. Dia tidak mau membonceng
           Dinda, padahal disetiap mereka naik sepeda berboncengan

           selalu Elsa yang menjadi pengemudinya.
                  Dindapun berdebat kecil dengan Elsa,”Mbro biasanya

           kamu yang bonceng, kok aku disuruh bonceng sih?” tanya
           Dindan. “Nggak tahu badanmu itu kurus ya” ledeknya.

                  “Udah  nggak  apa-apa,  sekali-sekali  aku  yang

           dibonceng  masak  kamu  terus  yang  aku  bonceng.”  Jawab
           Elsa.

                  “Nggak  ah,  badanmu  berat  mbro  aku  nggak  kuat.

           Entar  malah  jatuh  lagi  kalau  aku  yang  bonceng.”  Sahut
           Dinda.

                  “Eh…ya aku nggak usah ikut kalau gitu mbro. kamu
           sendiri aja yang jemput temenmu.” Jawab Elsa dengan agak

           kesal.






                                                                              52
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61