Page 17 - MATERI AJAR MODUL 1 KB 3_I PUTU AGUS SUHENDRA ADI PUTRA (1)
P. 17
1) Penggunaan istilah
Menulis reviu dan teks nonfiksi lainnya tidak bisa menghindari
penggunaan istilah terutama istilah yang menjadi bahan reviu. Istilah
dapat diartikan sebagai kata atau kelompok kata yang pemakainya
terbatas pada bidang tertentu.
Contoh :
Istilah umum : film, ikan, bunga.
Istilah khusus : komedi, gurame, mawar.
2) Penggunaan sinonim dan antonim
Sinonim adalah suatu kata atau frasa yang memiliki bentuk kata yang
berbeda namun memiliki arti yang sama. Sementara itu antonim adalah
suatu kata yang maknanya berlawanan. Penggunaan sinonim dan antonim
ini bertujuan untuk menghindari penggunaan kata yang sama secara
terus menerus sehingga tulisan tidak terlihat monoton dan membosankan.
Contoh penggunaan sinonim :
“Obrolan orang itu mirip dengan dialogdalam film Romeo dan Juliet.”
Contoh penggunan antonim :
“Besar atau kecil bukanlah jaminan barang itu berharga atau tidak.”
3) Penggunaan frasa kata benda (nomina)
Frase kata benda (nomina) adalah gabungan dua kata atau lebih
yang memiliki inti kata benda dalam unsur pembentukannya.
Contoh :
Nomina Dasar : Rumah | Jalan
Nomina Turunan : Perumahan |
Jalanan Imbuhan : Pe – an | -an
4) Penggunaan frase kata kerja (verba)
Frase kata kerja (verba) adalah gabungan dua kata atau lebih yang
memiliki inti kata kerja dalam unsur pembentukannya.
Contoh Verba Aktif : “Putra memelihara ikan gurame.”
Contoh Verba Pasif : “ Film horor kini banyak disiarkan Televisi Indonesia.”
5) Penggunaan kata ganti (pronomina)
Penggunaan kata ganti dalam teks reviu bertujuan agar kalimat yang
disampaikan lebih efektif dan tidak bertele-tele.
Contoh penggunaan kata ganti :
1. Kata ganti orang : saudara, bapak, ibu, nyonya, tuan, ia, dia
2. Kata ganti pemilik : ku-, mu-, -nya
3. Kata ganti petunjuk : ini, itu
4. Kata ganti penghubung : yang
5. Kata ganti tak tentu : siapa, barag siapa, sesuatu, masing- masing
6) Penggunaan kata hubung (konjungsi)
Penggunaan konjungsi terdiri dari konjungsi internal dan konjungsi
eksternal. Konjungsi internal ialah konjungsi yang menghubungkan dua
argumen dalam satu kalimat.
Contoh konjungsi internal:
a) Penambahan/kesejajaran: dan, atau, serta
b) Menyatakan waktu: setelah, sesudah, ketika, saat
c) Menyatakan perbandingan: tetapi, melainkan, sedangkan, tidak hanya,
tetapi juga, bukan saja, melainkan juga
14