Page 7 - MATERI AJAR MODUL 1 KB 3_I PUTU AGUS SUHENDRA ADI PUTRA (1)
P. 7

Banjir Bandang Sapu Dua Desa di Buleleng Bali, 21 Rumah Rata dengan Tanah






















                                  Hujan deras yang terus mengguyur sejak Sabtu (23/1) menyebabkan
                           banjir  bandang  menerjang  wilayah  Kabupaten  Buleleng,  Bali.  Akibatnya
                           puluhan rumah rata dengan tanah.Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan
                           Humas  BNPB  Sutopo  Purwo  Nugroho,  banjir  terjadi  pada  Minggu  (24/1)
                           sekitar  pukul  16.00  WITA.  Dua  desa  di  Buleleng  yang  terkena  terjangan
                           banjir  adalah  Desa  Musi  dan  Desa  Penyabangan,  Kecamatan
                           Gerokgak."Banjir terjadi dengan cepat  meluncur membawa  material  bayu,
                           kayu gelondongan, dan air bercampur lumpur. Tinggi banjir mencapai 1,2
                           meter," ujar Sutopo dalam keterangannya, Senin (25/1/2016). Di Desa Musi,
                           dijelaskan Sutopo, ada 56 rumah yang rusak. Rinciannya adalah 36 rumah
                           terdampak dan 8 rumah rata dengan tanah. Sementara di Desa Penyabangan,
                           ada  13  rumah  rata  dengan  tanah  dan  36  rumah  lain  mengalami
                           kerusakan."Tiga  bangunan  fasilitas  umum  mengalami  kerusakan.  Banjir
                           bendang  juga  menghanyutkan  sepeda  motor,  ternak  dan  merusak  kebun
                           masyarakat,"  kata  Sutopo."BPBD  Buleleng,  BPBD  Provinsi  Bali,  TNI,
                           Polri, SKPD, relawan dan masyarakat melakukan penanganan darurat. Saat
                           ini  banjir  telah  surut.  Perlu  alat  berat  guna  membersihkan  material  dan
                           lumpur,"  lanjutnya.  Beruntung  tak  ada  korban  jiwa  akibat  peristiwa  ini.
                           Meski  begitu,  sebanyak  36  KK  mengungsi  usai  banjir  bandang
                           menerjang."Posisi kedua desa tersebut berada di bawah  lereng perbukitan.
                           Diindikasikan bahwa sebelumnya terbentuk bendungan alami di perbukitan
                           akibat  longsor  dan  saluran  tertutup  oleh  kayu-kayu  pohon,"  jelas  Sutopo.
                           Bendungan alam  itu,  menurut Sutopo, akhirnya tidak  mampu  menampung
                           aliran  permukaan  dari  air  hujan.  Hingga  akhirnya  jebol  dan  menghantam
                           permukiman warga. Sutopo pun meminta agar masyarakat yang tinggal di
                           bawah perbukitan untuk selalu waspada."Kenali tanda-tanda potensi banjir
                           bandang, seperti di hulu hujan deras tetapi debit sungai atau aliran di bawah
                           tetap  kecil,  aliran  tetap  jernih  airnya.  Lakukan  pengecekan  di  alur  sungai
                           atau  lembah  apakah  ada  pembendungan  atau  tidak.  Jika  ada,  segera
                           dibongkar," pesan Sutopo mengakhiri.
                           Sumber:  https://news.detik.com/berita/d-3126480/banjir-bandang-sapu-
                           dua-desa-di-buleleng-bali-21-rumah-rata-dengan-tanah




                                                           4
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12