Page 21 - DRAFT E-MODUL ANALISIS VEKTOR
P. 21
15
⃗ ⃗⃗
( + ) = + ,
⃗⃗
⃗
( ⃗⃗ ∙ ⃗⃗) = ∙ ⃗⃗ + ⃗ ∙ ,
⃗⃗
⃗
( ⃗⃗ × ⃗⃗) = ⃗⃗ × ⃗⃗ + ⃗ × ,
⃗⃗
⃗ ∅
⃗
⃗
(∅ ) = ∅ +
Aturan-aturan untuk turunan parsial dari vektor-vektor mirip dengan yang dipergunakan
⃗
⃗⃗
dalam kalkulus elementer dari fungsi-fungsi skalar. Jadi jika dan adalah fungsi-fungsi
dari , , . Misalnya,
⃗⃗ ⃗
⃗
⃗⃗
( ⃗⃗ ∙ ⃗⃗) = ∙ + ∙ ,
( ⃗⃗ ∙ ⃗⃗) = × ⃗⃗ + ⃗ × ,
⃗⃗
⃗
2
⃗ ⃗⃗
= { ( ∙ )}
2 ⃗⃗ ⃗
= { ⃗⃗ × + × }
⃗⃗
2
2
2 ⃗⃗ ⃗ ⃗⃗ ⃗ ⃗⃗ ⃗
⃗
⃗⃗
= ∙ + ∙ + ∙ +∙
Penerapan Fisika : diferensial vektor
Penerapan diferensial vektor, pada materi mekanika khususnya kinematika. Newton
yang menyatakan bahwa, jika F adalah gaya total yang bekerja pada sebuah objek
bermassa m yang bergerak dengan kecepatan v, maka
d
F = (mv) (2.16)
dt