Page 65 - Microsoft Word - Lestari_Modul Ajar MK_Tanpa Kunci Jawaban
P. 65
65
f. Evaluasi (evaluation)
Kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap suatu materi
pembelajaran, argumen yang berkenaan dengan sesuatu yang diketahui,
dipahami, dilakukan, dianalisis dan dihasilkan (Yaumi, 2013). Kemampuan
untuk membentuk sesuatu atau beberapa hal, bersama dengan
pertanggungjawaban pendapat berdasarkan kriteria tertentu. Misalnya
kemampuan menilai hasil karangan. Kemampuan ini dinyatakan dalam
menentukan penilaian terhadap sesuatu. Hierarki untuk affective domain,
terdiri atas: receiving (menerima), yaitu kemampuan menerima kehadiran
aksi dalam lingkungannya; responding (menanggapi), yaitu kemampuan
mereaksi dengan cara tertentu terhadap aksi yang timbul; valuing
(menghargai), yaitu kemampuan menempatkan diri terhadap nilai sesuatu
gejala, organization (membentuk), yaitu kemampuan memadukan nilai-nilai
yang berserakan sehingga membentuk suatu sistem nilai baru; dan
characterization (berpribadi), yaitu kemampuan merumuskan sistem nilai
baru yang terorganisasi dan dijadikan sebagai milik pribadinya. Ranah afektif
merupakan kemampuan yang mengutamakan perasaan, emosi, dan reaksi-
reaksi yang berbeda dengan penalaran. Kawasan afektif yaitu kawasan yang
berkaitan aspek-aspek emosional, seperti perasaan, minat, sikap, kepatuhan
terhadap moral dan sebagainya (Dimyati, 2009). Selanjutnya, ranah
psikomotor kebanyakan dari kita menghubungkan aktivitas motor dengan
pendidikan fisik dan atletik, tetapi banyak subjek lain, seperti menulis
dengan tangan dan pengolahan kata juga membutuhkan gerakan (Santrock,
2007). Kawasan psikomotor yaitu kawasan yang berkaitan dengan aspek-
aspek keterampilan jasmani. Psychomotor domain, mempunyai hierarki
sebagai berikut: perception, yaitu penggunaan panca indera tubuh untuk
memperoleh pegangan dalam membimbing kegiatan motoris; set, yaitu
kesiapan yang bertindak; guided response, yaitu peniruan dan pengurangan
tindakan yang konkret, mechanism, yaitu membiasakan tindakan-tindakan
dan memvariasikan tindakan tersebut ke arah yang lebih luas, complex overt
response, yaitu kemampuan melakukan tindakan yang sudah berpola,
lancar, cepat, dan cermat; adaptation, yaitu kemampuan melakukan gerakan
dengan dimodifikasikan pada tuntutan keadaan, origination, yaitu