Page 63 - Buku Diklat Hutan Loa Haur
P. 63
(manggis hutan), Dillenia sufruticosa (Griff) Martelli (simpur), Dip-
terocarpus sp (keruing), Cratoxylum sumatranum (Jack) Bl (gerung-
gang), Litsea sp (medang), Eusideroxylon zwageri Teysm. & Binnend
(ulin), Barringtonia pendula (Griff.) Kurz (putat), Duabanga moluccana
Blume (binuang laki), Ficus sp (kayu ara), dan Pterospermum javanicum
(bayur). Jenis-jenis ini mendominasi hasil inventarisasi 2018 mulai dari
tingkat semai hingga tingkat pohon. Tiga jenis yang mendominasi pada
semua tingkatan adalah Cratoxylum sumatranum (gerunggang), Maca-
ranga gigantea (mahang), dan Vitex sp (laban).
Inventarisasi hutan tahun 2004, 2015, dan 2018 mencatat pe-
ningkatan kerapatan jumlah batang per hektar pada tiap tingkatan.
Ini menunjukkan tempat tumbuh di Hutan Diklat Loa Haur membaik.
Perbaikan ini mungkin disebabkan karena terjadi peningkatan tutupan
lahan, sebagaimana tercermin pada peta citra satelit tahun 2009, 2016,
dan 2019.
Berdasarkan jenis penutupan lahan (land cover), kawasan Hutan
Diklat Loa Haur tahun 2009 terdiri dari: hutan sekunder 2.894 ha,
semak belukar 1.244 ha, lahan terbuka 127 ha, dan tubuh air 45 ha. Tujuh
tahun kemudian, 2016, terjadi penurunan luas tutupan hutan sekunder
menjadi 1.764 ha, dan peningkatan semak belukar hampir dua kali lipat
menjadi 2.465 ha. Namun, pada 2019, tutupan lahan kembali membaik,
dengan hutan sekunder meningkat menjadi 2.619 ha, semak belukar
menyusut hingga tinggal 849 ha, sedangkan lahan terbuka dan tubuh
air beturut-turut 25 ha dan 55 ha.
Inventarisasi vegetasi menghasilkan data dan informasi yang dapat
dijadikan pertimbangan dalam penyusunan rencana pengelolaan
hutan diklat. Beberapa hal yang dapat dicatat: inventarisasi vegetasi
perlu dilengkapi dengan pengumpulan specimen dari jenis-jenis flora,
dan dibuatkan herbarium bagi jenis-jenis yang mempunyai ciri-ciri
morpologi yang meragukan. Ini diperlukan karena variasi jenis di hutan
alam Kalimantan cukup tinggi sehingga perlu kepastian jenis.
Sebagai contoh, dalam inventarisasi vegetasi ditemukan beberapa
pohon yang sama nama lokalnya, tapi jenisnya berbeda. Pohon merawan
misalnya, terdiri dari beberapa jenis seperti Hopea mengerawan, Hopea
odorata, Hopea rudiformis, atau pohon mahang dengan berbagai jenis
antara lain Macaranga tanarius (L.) Mull.Arg., Macaranga triloba
(Thunb.) Müll.Arg., Macaranga gigantea (Reichb.f. & Zoll.).
52 MENGELOLA HUTAN DIKLAT DUA DEKADE HUTAN DIKLAT LOA HAUR, KALIMANTAN TIMUR 53