Page 67 - Buku Diklat Hutan Loa Haur
P. 67
Jika pohon yang ditanam berasal dari benih dan ada perlakuan
pembibitan di demplot persemaian, maka akan lebih lengkap sebagai
percontohan produksi bibit. Untuk itu diperlukan pengelolaan per-
semaian yang baik yang sesuai dengan standar produksi bibit. Ini bisa
menjadi media pembelajaran dalam suatu pelatihan.
Ketiga, bagaimana kita melakukan penanaman. Ini berhubungan
dengan praktik penerapan konsep silvikultur (budidaya tanaman
hutan) yang baik, mulai dari persiapan lahan, bibit, praktik penanaman,
pemeliharaan, serta perlindungan dari hama dan penyakit.
Ketiga hal ini perlu diperhatikan karena sebagai lembaga diklat,
ke berhasilan penanaman perlu dicatat baik proses maupun hasilnya.
Untuk itu, diperlukan keberadaan fungsional widyaiswara yang
bertanggungjawab secara teknis dari keberhasilan pengembangan
demplot penanaman dan persemaian. Kompetensi teknis dari seorang
fungsional widyaiswara dalam hal pemilihan jenis, pengadaan bibit,
pelaksanaan penanaman sangat diperlukan. Widyaiswara juga dapat
mencatat setiap proses pengembangan demplot dan memberikan
arahan teknis kepada pengelola hutan diklat.
Efektivitas Pengelolaan
Sejak ditetapkan pada 2002, Hutan Diklat Loa Haur mengalami
beberapa permasalahan dalam pengelolaan kawasan seluas 4.310 ha
itu. Soal batas kawasan selalu menjadi masalah sejak 2003. Tumpang
tindih lahan dengan perusahaan tambang telah diselesaikan melalui
pembahasan dan rekonstruksi pada 2008-2009.
Namun masalah batas kawasan masih terjadi soal karena sebagian
garis batas luar hutan diklat dengan batas luar Tahura Bukit Soeharto
tidak berimpit, tapi ada selisih jarak antara 50 meter hingga 1 km. Tentu
saja, lahan di antara kedua garis itu tak efektif untuk dikelola. Untuk
itu, perlu dilakukan rekonstruksi batas Hutan Diklat Loa Haur agar
menyatu dengan batas luar Tahura. Jika demikian, penetapan hutan
diklat perlu direvisi.
Luas hutan diklat yang 4,310 ha kelihatannya terlalu luas untuk
dikelola Balai Diklat LHK Samarinda yang tugas dan fungsi utama
melakukan pelatihan. Ini tersurat dari struktur organisasi yang
berhubungan dengan pengelolaan Hutan Diklat Loa Haur. Pada periode
2002-2014, pengelolaan hutan diklat ditangani oleh satu seksi yaitu Seksi
56 MENGELOLA HUTAN DIKLAT DUA DEKADE HUTAN DIKLAT LOA HAUR, KALIMANTAN TIMUR 57