Page 95 - Book_Genetika_Linda
P. 95

berperan sebagai suatu cetakan atau template untuk menghasilkan
                sebuah untai baru dan sekuens (urutan) dari nukleotida dari untai baru
                tersebut ditentukan oleh basa komplementer. Selama replikasi, grup
                fosfat dari nukleotida disatukan secara enzimatis oleh phosphodiester
                linkage ke grup 3’- OH dari nukleotida terakhir yang ditambahkan ke
                untai baru (Gambar). Nukleotida yang digunakan untuk replikasi DNA
                adalah trifosfat deoksiribonukleotida yang mempunyai 3 grup fosfat
                berurutan terikat pada 5-C’ dari gugus karbohidrat deoksiribosa.
                     Proses replikasi DNA bersifat kompleks dan melibatkan banyak
                fungsi  sel  serta  beberapa  prosedur  verifikasi  untuk  memastikan
                ketepatan  replikasi.  Kelengkapan  sintesis  DNA  termasuk  sejumlah
                protein berbeda yang terikat pada singlestranded DNA, unwind duplex
                DNA,  protein  inisiasi  sintesis  DNA,  protein  yang  mendeteksi  dan
                mengkoreksi kesalahan replikasi, sintesis DNA dan beragam aktivitas
                lain.  Untuk  itu,  DNA  polimerase  berperan  untuk  mengikat
                deoksiribonukleat,  memasang  nukleotida  yang  tepat  sesuai  untai
                cetakan  dan  membentuk  phosphodiester  linkage.  Sintesis  DNA
                tersebut  mengikuti  aturan  sebagai  berikut:  a)  penambahan  setiap
                nukleotida berurutan satu persatu pada ujung rantai yang disintesis;
                b)  urutan  basa  yang  terdapat  pada  setiap  urutan  DNA  yang  baru
                adalah  komplemen  urutan  basa  DNA  induk.  Untuk  memahami  hal
                tersebut, perlu diketahui tiga prinsip dasar, yaitu:
                •  DNA  polimerase  tidak  mampu  membuka  DNA  dupleks  menjadi
                   terpisah untuk memulai replikasi.
                •  DNA dupleks terdiri dari dua utas yang saling berlawanan arah
                   yaitu satu utas arah 5’→3’, sedangkan yang lain dari 3’→5’.
                •  DNA polimerase memperpanjang urutan primer yang sudah ada
                   yaitu dengan menambahkan dNTP pada ujung 3’-OH.
                Berdasarkan  prinsip  tersebut,  maka  untuk  replikasi  DNA  diperluan
                bantuan  protein  lain,  termasuk  enzim.  Berikut  protein-protein  yang
                terlibat pada proses replikasi DNA:
   90   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100