Page 11 - Laporan Hasil Observasi
P. 11

Manajemen  kurikulum  sangat  baik  dalam  proses  perencanaan,  pelaksanaan,  serta

               monitoring  dan  evaluasi  kegiatan  pembelajaran.  Sekolah  melakukan  rapat  koordinasi  secara
               keseluruhan  terkait  penggunaan  desain  kurikulum  yang  akan  diterapkan  pada  tahun  ajaran

               berikutnya.  Sekolah  jugas  memfasilitasi  tenaga  pendidik  untuk  mengikuti  kegiatan  workshop
               untuk meningkatkan pengetahuan dan pengembangan potensi para pendidik. Selain itu, suvervisor

               (Waka  Kurikulum)  juga  mengadakan  monitoring setiap semester maupun  mingguan  mengenai
               laporan kegiatan pembelajaran.

                       Manajemen sumber daya manusia di sekolah telah berjalan dengan baik sesuai aturan yang

               ditetapkan. Penerimaan pendidik baru juga melalui proses seleksi dari dinas pendidikan maupun
               instansi sendiri. Seluruh pendidik baru akan melakukan penyesuaian/standarisasi terhadap sistem

               pembelajaran  di  sekolah,  serta  mengikuti  workshop  dalam  rangka  mengembangkan

               keprofesionalan sebagai pendidik. Para pendidik juga melakukan kehiatan khusus lain seperti B-
               religi, B-sport, dsb.

                       Manajemen  sarana  dan  prasarana  telah  melakukan  tugasnya  dengan  sangat  baik.
               Perencanaan usulan kebutuhan telah dituangkan dalam RKAS. Penggunaan sarana dan prasana di

               sekolah juga telah mampu untuk mendukung proses pembelajaran sehingga data berjalan denga
               efektif,  efisien,  dan  optimal.  Para  staf/tim  juga  melakukan  pengecekan  secara  berkala  jika

               ditemukan adanya beberapa kendala ataupun pengecekan untuk memastikan semua sarana yang

               digunakan benar-benar dapat dimanfaatkan dengan baik oleh seluruh warga sekolah.
                       Manajemen anggaran sekolah telah  menjalankan  tugas dan tanggung  jawabnya dengan

               baik. Hal ini telihat dari sistem perencanaan, pelaksanaan, dan monitoring anggaran yang telah
               sesuai dengan peraturan dan alur yang ditetapkan oleh pemerintah, baik provinsi maupun pusat.

               Sekolah melakukan perencanaan anggaran kebutuhan pada awal tahun, namun dapat dilakukan
               perubahan  di  tengah  semester  apabila  terdapat  kebutuhan  mendesak  yang  harus  dipenuhi.

               Perubahan  dapat  dilakukan  dengan  ketentuan  jumlah  anggaran  yang  tersisa  dialihkan  untuk

               memenuhi kebutuhan mendesak tersebut.
                       Manajemen  sistem  informasi  sekolah  telah  memiliki  sistem  pengendalian  seluruh  data

               internal sekolah, seperti penilaian, pendidik, tenaga kependidikan, keuangan, dan peserta didik.

               Sistem  informasi  sekolah  juga  berbasis  online  sehingga  segala  aktivitas  yang  dilakukan  di
               lingkungan satuan pendidikan bersifat terbuka.





                                                              7
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16