Page 72 - Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi_Dr. Aninditya Sri Nugraheni, M.Pd
P. 72

h.  Kehematan
                        Kehematan  dalam  kalimat  efektif  adalah  menggunakan  kata,  frasa,
                        atau  bentuk  lain  yang  dianggap  tidak  perlu,  tetapi  tidak  menyalahi
                        kaidah tata bahasa. Hal ini dikarenakan  oleh penggunaan kata yang
                        berlebih akan mengaburkan maksud kalimat.
                     i.  Kelogisan
                        Kelogisan artinya hubungan unsur-unsur dalam kalimat harus memiliki
                        hubungan yang logis atau masuk akal.
                     j.  Kecermatan
                        Kecermatan  ialah  kalimat  yang  dihasilkan  tidak  menimbulkan
                        penafsiran  ganda  dan  harus  tepat  dalam  penggunaan  diksi.  Prinsip
                        kecermatan adalah tepat menggunakan diksi. Untuk itu, penulis harus
                        membedakan  kata  yang  hampir  bersinonim,  struktur  idiomatik,  kata
                        yang berlawanan makna, ketepatan dan kesesuaian, dan sebagainya.

                  6.  Syarat Kalimat Efektif
                        Syarat-syarat dalam kalimat efektif, yaitu:
                     a.  Koherensi
                           Koherensi yaitu hubungan timbal-balik yang baik dan jelas antara
                        unsur-unsur  (kata  atau  kelompok  kata)  yang  membentuk  kata  itu.
                        Ada  bagian-bagian  kalimat  yang  memiliki  hubungan  yang  lebih  erat
                        sehingga  tidak  boleh  dipisahkan,  ada  yang  lebih  renggang
                        kedudukannya sehingga boleh ditempatkan di mana pun, asal jangan
                        disisipkan antara kata-kata atau kelompok-kelompok kata yang rapat
                        hubungannya.
                        Hal-hal yang merusak koherensi:
                        1)  Koherensi  rusak  karena  tempat  kata  dalam  kalimat  tidak  sesuai
                           dengan pola kalimat.
                        2)  Kesalahan menggunakan kata-kata depan, kata penghubung, dan
                           sebagainya.
                        3)  Pemakaian  kata,  baik  karena  merangkaikan  dua  kata  yang
                           maknanya  tidak  tumpang  tidih,  atau  hakikatnya  mengandung
                           kontradiksi.
                        4)  Kesalahan  menempatkan  keterangan  aspek  (sudah,  telah,  akan,
                           belum, dan sebagainya) pada kata kerja tanggap.

                     b.  Kesatuan
                           Syarat  kalimat  efektif  haruslah  mempunyai  struktur  yang  baik.
                        Artinya,  kalimat  itu  harus  memiliki  unsur-unsur  subjek  dan  predikat,
                        atau  bisa  ditambah  dengan  objek,  keterangan,  dan  unsur-unsur
                        subjek,  predikat,  objek,  keterangan,  dan  pelengkap,  melahirkan
                        keterpautan arti yang merupakan ciri keutuhan kalimat.
                        Contoh: Ibu menata ruang tamu tadi pagi.
                                 S        P           Pel            K


               Bahasa Indonesia Berbasis Pembelajaran Aktif                         71
   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77