Page 74 - Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi_Dr. Aninditya Sri Nugraheni, M.Pd
P. 74

Salah  satu  indikator  yang  menunjukkan  Pertamina  tidak  efektif
                           adalah rasio yang masih timpang antara jumlah pegawai Pertamina
                           dengan produksi minyak.
                        2)  Urutan yang logis
                             Sebuah  kalimat  biasanya  menggambarkan  sebuah  kejadian
                           atau  peristiwa.  Kejadian  yang  berurutan  hendaknya  diperhatikan
                           agar urutannya tergambar dengan logis. Urutan yang logis dapat
                           disusun  secara  kronologis,  dengan  penataan  urutan  yang  makin
                           lama makin penting atau dengan menggambarkan suatu proses.
                           Contoh: Kehidupan anak muda itu sulit dan tragis .

                     f.  Kevariasian
                           Untuk  menghindari  kebosanan  dan  keletihan  saat  membaca,
                        diperlukan  variasi  dalam  teks.  Ada  kalimat  yang  dimulai  dengan
                        subjek,  predikat  atau  keterangan.  Ada  kalimat  yang  pendek  dan
                        panjang.
                        1)  Cara memulai
                           a)  Subjek pada awal kalimat.
                           b)  Predikat pada awal kalimat (kalimat inversi sama dengan
                             susun balik)
                           c)  Kata modal pada awal kalimat
                             Dengan  adanya  kata  modal,  maka  kalimat-kalimat  akan
                           berubah  nadanya,  yang  tegas  menjadi  ragu,  dan  yang  keras
                           menjadi  lembut  atau  sebaliknya.  Untuk  menyatakan  kepastian
                           digunakan kata: pasti, pernah, tentu, sering, jarang, kerapkali, dan
                           sebagainya.
                             Untuk  menyatakan  ketidakpastian  digunakan:  mungkin,
                           barangkali, kira-kira, rasanya, tampaknya, dan sebagainya. Untuk
                           menyatakan kesungguhan digunakan: sebenarnya, sesungguhnya,
                           sebetulnya, benar, dan sebagainya.
                           Contoh: Sering  mereka belajar bersama-sama.
                        2)  Panjang-pendek kalimat
                             Tidak  selalu  kalimat  pendek  mencerminkan  kalimat  yang  baik
                           atau efektif, kalimat panjang tidak selalu rumit. Akan sangat tidak
                           menyenangkan  bila  membaca  karangan  yang  hanya  terdiri  dari
                           kalimat  yang  seluruhnya  pendek-pendek  atau  panjang-panjang.
                           Dengan  menggabungkan  beberapa  kalimat  tunggal  menjadi
                           kalimat  majemuk  setara  akan  terasa  hubungan  antara  kalimat
                           menjadi  lebih  jelas,  lebih  mudah  dipahami  sehingga  keseluruhan
                           paragraf merupakan kesatuan yang utuh.
                        3)  Jenis kalimat
                             Biasanya  dalam  menulis,  orang  cenderung  menyatakannya
                           dalam  wujud  kalimat  berita.  Hal  ini  wajar  karena  dalam  kalimat
                           berita  berfungsi  untuk  memberi  tahu  tentang  sesuatu.  Dengan
                           demikian,  semua  yang  bersifat  memberi  informasi  dinyatakan
                           dengan  kalimat  berita.  Akan  tetapi,  hal  ini  tidak  berarti  bahwa
               Bahasa Indonesia Berbasis Pembelajaran Aktif                         73
   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79