Page 78 - Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi_Dr. Aninditya Sri Nugraheni, M.Pd
P. 78
(dalam mana), in which (di dalam mana), which (yang mana).
Semua kata ini terpengaruh oleh bahasa Inggris karena dalam
bahasa Inggris bentuk-bentuk itu lazim digunakan sebagai
penghubung sebagaimana terlihat pada contoh berikut.
1) The house where he live very large.
2) Anin opened the album in which he had kept her new
photogragraph.
Pemakaian bentuk-bentuk di mana, dalam mana, di dalam mana,
dari mana, dan yang mana sering ditemui dalam tulisan seperti yang
terlihat pada data berikut.
1) Kantor di mana dia bekerja tidak jauh dari rumahnya.
2) Saya menyukainya di mana sifat-sifatnya sangat baik.
Kalimat di atas seharusnya diubah menjadi:
1) Kantor tempat dia bekerja tidak jauh dari rumahnya.
2) Saya menyukainya karena sifat-sifatnya sangat baik.
c. Kalimat Mengandung Makna Ganda
Agar kalimat tidak bisa atau menimbulkan makna ganda, kalimat
tersebut harus dibuat selengkap mungkin atau memanfaatkan tanda
baca tertentu. Contoh, “Dari keterangan masyarakat daerah itu
belum pernah diteliti.” Kalimat ini terkesan ambigu karena terdapat
dua kemungkinan yang belum pernah diteliti yaitu masyarakat atau
daerahnya. Agar konsep yang diungkapkan kalimat itu jelas, tanda
koma harus digunakan sesuai dengan konsep yang dimaksudkan.
Kalimat tersebut dapat ditulis demikian, “Dari keterangan yang
diperoleh, masyarakat daerah itu belum pernah diteliti.”
d. Kalimat Bermakna Tidak Logis
Kalimat efektif harus dapat diterima oleh akal sehat atau bersifat
logis. Contoh kalimat tidak logis adalah “Dengan mengucapkan
syukur Alhamdulillah selesailah makalah ini.” Jika diperhatikan
secara sepintas kalimat di atas tampaknya tidak salah tetapi apabila
diperhatikan lebih seksama ternyata tidak masuk akal. Seseorang
untuk menyelesaikan sebuah makalah harus bekerja terlebih dahulu
dan tidak mungkin makalah itu akan dapat selesai hanya dengan
membaca Alhamdulillah. Jadi, agar kalimat tersebut dapat diterima,
kalimat tersebut dapat diubah menjadi “Syukur Alhamdulillah penulis
panjatkan ke hadirat Allah Yang Mahakuasa karena dengan izin-Nya
makalah ini dapat diselesaikan.”
e. Kalimat Mengandung Pleonasme
Kalimat pleonasme adalah kalimat yang tidak ekonomis karena
terdapat kata-kata yang sebetulnya tidak perlu digunakan. Menurut
Badudu (1993: 29) timbulnya gejala pleonasme disebabkan oleh: (a)
dua kata atau lebih yang sama maknanya dipakai sekaligus dalam
suatu ungkapan; (b) dalam suatu ungkapan yang terdiri atas dua
patah kata, kata kedua sebenarnya tidak diperlukan lagi sebab
maknanya sudah terkandung dalam kata yang pertama; dan (c)
bentuk kata yang dipakai mengandung makna yang sama dengan
Bahasa Indonesia Berbasis Pembelajaran Aktif 77