Page 73 - Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi_Dr. Aninditya Sri Nugraheni, M.Pd
P. 73
Dari contoh tersebut, kalimat ini jelas maknanya, hubungan
antarunsur menjadi jelas sehingga ada kesatuan bentuk yang
membentuk kepaduan makna. Pada umumnya dalam sebuah kalimat
terdapat satu ide yang hendak disampaikan serta penjelasan
mengenai ide tersebut. Hal ini perlu ditata dalam kalimat secara
cermat agar informasi dan maksud penulis mencapai sasarannya.
c. Kehematan
Kehematan yang di maksud berupa kehematan dalam pemakaian
kata, frase atau bentuk lainnya yang dianggap tidak diperlukan.
Kehematan itu menyangkut soal gramatikal dan makna kata. Berikut
unsur-unsur penghematan yang harus diperhatikan:
1) Frase pada awal kalimat
Contoh:
Sulit untuk menentukan diagnosa jika keluhan hanya berupa sakit
perut, menurut para ahli bedah . (benar)
2) Pengurangan subjek kalimat
Contoh:
Hadirin serentak berdiri setelah mereka mengetahui mempelai
memasuki ruangan. (salah)
d. Keparalelan
Keparalelan atau kesejajaran adalah kesamaan bentuk kata atau
imbuhan yang digunakan dalam kalimat itu. Jika pertama
menggunakan verba, bentuk kedua juga menggunakan verba. Jika
kalimat pertama menggunakan kata kerja berimbuhan me-, maka
kalimat berikutnya harus menggunakan kata kerja berimbuhan me-
juga.
Contoh:
Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan. (tidak
efektif)
Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan.
(efektif)
e. Penekanan
Gagasan pokok atau misi yang ingin ditekankan oleh pembicara
biasanya dilakukan dengan memperlambat ucapan, melirihkan suara,
dan sebagainya pada bagian kalimat tadi. Dalam penulisan ada
berbagai cara untuk memberikan penekanan yaitu:
1) Posisi dalam kalimat
Untuk memberikan penekanan dalam kalimat, biasanya dengan
menempatkan bagian itu di depan kalimat. Pengutamaan bagian
kalimat selain dapat mengubah urutan kata juga dapat mengubah
bentuk kata dalam kalimat.
Contoh:
Bahasa Indonesia Berbasis Pembelajaran Aktif 72