Page 177 - novelku part 2 1
P. 177
“Oh, gue ngerti sekarang. Lo kelihatan bahagia karena ada…”
Axel mendapat hadiah sebuah sikutan dari Lucas. Dia memegangi
perutnya yang disikut dan menatap tajam kearah Lucas.
“Lo tega banget. Kalo gue mati gimana?”
“Ya gue nggak peduli. Yang mati kan lo dan gue nggak ada
hubungannya” jika bukan temannya, Axel pasti sudah menyikut bahkan
membunuh Lucas. Lia yang sedaritadi melihat tingkah mereka,
akhirnya tersenyum juga. Walaupun senyum itu sangat tipis bahkan tak
terlihat seperti tersentyum. Lucas yang menyadari hal tersebut balas
tersenyum. Mungkin ini bisa jadi rekor Lucas tersenyum berkali-kali
dalam sehari.
“Cas, lo kenapa senyum-senyum? Udah ah, kita kekelas aja.
Gue takut lo kesambet”
“Berisik lo”
“Emang” Lucas memutar bola matanya. Tibaa-tiba Lia dan
Dinda berdiri. Sepertinya mereka hendak kembali ke kelas. Lucas
segera menahan mereka.
“Mau kemana?”
“Kelas”
“Gue anterin”
“Gak usah, gue udah sama Dinda” Lia menunjuk ke arah Dinda
yang tepat berada disebelahnya. Lucas pun ikut berdiri, membuat Lia
sedikit terkejut.
“Yuk”
“Hah?”
“Lo kan mau ke kelas, gue juga, jadi barengan aja ke kelasnya”
Lucas pun segera mendahuli Lia dan Dinda. Axel yang masih ditempat,
177