Page 182 - novelku part 2 1
P. 182
“Haha, santai aja Li. Lo nggak usah gugup gitu. Gue Lucas
bukan orang gila” Lia memutar bola matanya mendengar lelucon yang
diutarkan Lucas, tapi tidak lucu sama sekali.
“Lo kok bisa dapet nomor gue?”
“Gue dukun. Jadi bisa meramal nomor HP seseorang. Gue juga
bisa meramal masa depan kita”
“Nggak lucu” terdengar suara tawa Lucas dari seberang sana.
Suara tawa yang membuat Lia ikut tersenyum.
“Gue tunggu besok”
“Hah? Besok? Besok kenapa?” dari seberang sana Lucas
terlihat kecewa mendengar Lia lupa dengan janjinya. Lupa atau
sengaja.
“Gue jemput lo dan nggak pake alasan”
“Oh itu, ya ya”
“SERIUS!?”
“Iya. Bisa santai gak? Kuping gue dengung nih” Lucas hanya
tertawa mendengar lelucon Lia.
“Oke, selamat malam”
“Selamat malam” terdengar nada putus. Seketika Lia
mengembangkan senyumnya. Kenapa dia bisa tersenyum? Padahal
hanya menelepon Lucas. Rasanya wajah Lia menghangat dan mulai
memerah mengingat kembali percakapnnya dengan Lucas.
☺☺☺
Pagi-pagi Lia sudah bangun. Padahal biasanya Lia bangun
siang dan hampir terlambat sekolah. Mungkin ini karena dia akan
diantar Lucas ke sekolah? Selama sarapan pun Lia tak bisa menahan
182