Page 81 - novelku part 2 1
P. 81
Rindu bergantung,
Rindu tergantung,
Rindu digantung…
Bel sekolah berbunyi, aku segera melangkahkan kaki menuju
kelasku. Beharap bisa bertemu bu Narti, tapi pagi itu jam BK diisi oleh
guru piket karena bu Narti sedang tugas rapat. Jam pelajaran
berikutnya IPS, waktu yang kutunggu karena bu Santi akan
mengadakan tes lisan. Aku senang karena tes pagi ini aku bisa
menjawab dengan lancar. Mungkin karena aku sudah terbiasa
membaca, sehingga materi yang bagi temanku sulit bagiku biasa aja.
Giliran Banu maju ke depan, dia mengerlingkan mata memohon
bantuanku untuk membantunya menjawab. Tapi bu Santi sudah
memberi senyum manisnya pertanda aku dilarang membantu.
Solidaritas teman boleh saja, tapi kalau namanya tes tetap harus
berjuang sendiri. Tujuan membantu Banu nanti malah menjadi
bumerang buatku. Jangan pernah menjerumuskan teman dengan
bantuan yang menjadikannya suka berpangku tangan, ga mau usaha
sendiri. Dari tes pagi ini Banu harus mengikuti tes susulan karena dia
dinilai tidak siap.
Pikiranku terus terisi gambar mbah Bejo yang datang dimimpiku
semalam. Mbah Bejo memanggilku, suara itu trus terngiang di
telingaku. Kulihat kalender dinding sekolah, dan kuputuskan liburan
akhir pekan aku akan mengunjungi makamnya. Mimpi oh mimpi,
hanya kau yang selalu menemaniku. Semenjak ayah dan ibuku
berpulang, aku tinggal bersama mbah kakung di Salatiga,
Kembaranku Bagus tinggal di Boyolali dengan mbah uti. Meski kami
terpisah tapi namanya saja kembar, pasti ikatan batin aku dan Bagus
cukup kuat sekuat tenagaku wkwkkwk….
81