Page 211 - Pengawasan-Mutu-Pangan_SC
P. 211
Pengawasan Mutu Pangan
5. Identifikasi
Identifikasi didasarkan pada perubahan warna:
Media TSIA: bagian atas dan bawah ada/tidaknya pembentukan gas dan H2S yang
ditandai dengan terbentuknya warna hitam
Media SIM: perlu ditambahkan Kovac’s Reagent
Pengamatan: ada/tidaknya indol (cicin merah), H2S, dan motilitasnya (Tabel 5.2)
6. Penguat
Uji selanjutnya adalah uji biokimiawi dan serologi.
Uji biokimia dapat dilakukan dengan menggunakan API 10 S atau 20 E.
Selain itu, untuk membedakan Salmonelia dengan Enterobacteriaccae lainnya
maka perlu dilakukan uji penguat dengan urease.
Bila hasil pengujian positif, maka warna indikator fenol red akan berubah menjadi
ungu tua atau biru kemerah-merahan.
Selanjutnya, uji serologi untuk Salmonella dapat dilakukan dengan menggunakan
anti serum polivalen O (A – E), sedangkan untuk Vibrio cholera dilakukan uji
aglutinasi anti serum.
Tabel 5.1
Karakteristik Pertumbuhan Bakteri Patogen pada Masing-masing Media Spesifik
Bakteri Media Penampakan
keruh, bening, tidak berwarna dengan atau
Salmonella SSA
tanpa warna hitam di tengah
Shigella SSA keruh, bening, tidak berwarna
Yersinia enterocolitica SSA keruh, bening, tidak berwarna
Vibrio cholerae TCBS kuning atau kuning kecoklatan, 2 – 3 mm
tidak berwarna, bagian tengah hijau, kunig,
Vibrio parahaemolyticus TCBS
kuning kecoklatan, 3 – 4 mm
Tabel 5.2
Hasil Reaksi pada Media TSI dan LIM (Lisin Indol Medium) atau SIM (Sulfit Indol Medium)
TSI LIM – SIM
Bakteri
Atas Bawah Gas H2S Lisin H2S Indol Motilitas
Salmonella typhi B A - + + + - +
Salmonella paratyphi B A + - - - - +
a
Salmonella lainnya B A + ± + ± - ±
b
Shigella B A - - - - v -
Yersinia A A - - - - v -
enterocolitica
Vibrio cholerae A A - - + - - +
Vibrio B A - - + - - +
parahaemolyticus
204