Page 209 - Pengawasan-Mutu-Pangan_SC
P. 209

  Pengawasan Mutu Pangan  




                                            Kegiatan Praktikum 1
                                         Keamanan Mikrobiologis


                     Kasus keracunan pangan karena bakteri dapat disebabkan oleh 2 (dua) hal, yaitu akibat
               mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi oleh mikroorganisme atau menelan toksin yang
               dihasilkan oleh mikroorganisme tersebut.  Mikroorganisme patogen yang dapa menyebabkan
               keracunan  diantaranya  adalah  Salmonela,  Yersinia  enterocolitica,  Eschericia  coli
               enteroparogenik, dan Clostridium perfringens.
                     Mikroorganisme-mikroorganisme tersebut bila ditelan akan memproduksi racun dalam
               usus  manusia.    Sedangkan,  mikroorganisme  patogen  yang  lainnya  seperti  Staphylococcus,
               Clostridium botulinum, dan Pseudomonas cocovenenas setelah mengkontaminasi makanan
               akan  memproduksi  racun  atau  toksin  sehingga  bila  toksin  tersebut  tertelan,  maka  akan
               menyebabkan keracunan.
                     Mengingat bakteri penyebab keracunan itu bermacam-macam, demikian juga cara-cara
               pengujiannya maka dalam praktikum ini akan disajikan salah satu contoh cara pemeriksaan
               untuk masing-masing jenis bakteri patogen.

               A.    TAHAP PEMERIKSAAN

                     Bakteri penyebab keracunan (patogen) di dalam makanan terdapat dalam jumlah sedikit
               sehingga  untuk  mengetahui  jenis  bakteri  yang  menyebabkan  keracunan,  perlu  dilakukan
               pengujian dengan melalui beberapa tahap.  Secara umum tahap-tahap pemeriksaan bakteri
               patogen adalah sebagai berikut:
               1.    Tahap pengambilan/persiapan contoh.
               2.    Tahap pengkayaan (perbanyakan atau enrichment).

                     Tujuan dari tahap ini adalah untuk memperbanyak jumlah bakteri yang menyebabkan
               keracunan (yang akan di uji) dan menghambat pertumbuhan bakteri yang lainnya.  Tahap ini
               dapat dilakukan 2 (dua) tahap, yaitu tahap pre-erichment dan enrichment.

               1.    Tahap Seleksi dan Isolasi
                     Pada tahap ini, contoh yang telah melalu tahap enrichment ditumbuhkan dalam media
               selektif sehingga hanya mikroorganisme yang diinginkan saja yang tumbuh untuk kemudian
               dilanjutkan pengujiannya ke tahap berikutnya, yaitu tahap isolasi.

               2.    Tahap identifikasi
                     Tahap identifikasi dibedakan dalam 2 tahap, yaitu identifikasi primer (tidak lengkap) dan
               indentifikasi  lengkap.  Untuk  identifikasi  primer,  mikroorganisme  yang  diduga  dan  telah
               diisolasi ditumbuhkan pada media-media spesifik, sehingga dapat diamati reaksi yang terjadi
               atau ciri-ciri lainnya.




                                                           202
   204   205   206   207   208   209   210   211   212   213   214