Page 212 - Pengawasan-Mutu-Pangan_SC
P. 212
Pengawasan Mutu Pangan
Keterangan:
A : Asam (Kuning)
B : Basa (Merah)
a : S. pullorum dan S. gallinarum bersifat non motil
b : beberapa biotipe S. paradysentriae dan S. flexneri mungkin memproduksi gas
v : reaksi bervariasi
+ : positif
- : negatif
2. Staphylococcus
Bahan makanan yang diduga dapat ditumbuhi oleh Staphylococcus adalah makanan
yang mengandung protein tinggi, seperti sosis, kornet, bakso, dan lain-lainnya. Pengujian
Staphylococcus dapat dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif.
a. Pengujian secara kuantitatif
Bahan: Makanan dan Minuman
Media:
1) Vogll Johnson Agar (VJA)
2) Baired Paker Agar (BPA) yang ditambah potasium telurit atau egg yolk tellurite
3) S 110 agar atau media selektif yang lainnya
Prosedur
1) Lakukan planting terhadap contoh makanan atau minuman (yang telah
diencerkan) dalam media agar VJA, BPA, S 110 agar, atau media selektif lainnya.
o
2) Inkubasikan pada suhu 37 C selama 24 jam.
3) Setelah inkubasi, pilihlah koloni yang spesifik dengan ciri-ciri: kecil, berwarna
hitam, dan dikelilingi areal berwarna bening/kuning. Sedangkan, pada medium S
110 agar, Staphylococcus tampak berwarna kuning kemarah-merahan (jingga) dan
bila ditetesi dengan indikator BCP akan mengalami perubahan warna karena
terjadinya fermentasi manitol.
4) Selanjutnya, lakukan uji koagulase. Koloni yang spesifik pada butir (3)
o
diinokulasikan pada media Brain Heart Infusion (BHI) pada suhu 43 C selama 24
jam.
5) Ambil 0,1 – 0,2 ml kultur koloni yang telah ditumbuhkan pada media Brain Heart
Infusion (BHI), tambahkan dengan 0,3 ml plasma kelinci, inkubasikan lagi pada
o
suhu 37 C selama 4, 6, dan 24 jam.
6) Bila terjadi penggumpalan, maka koloni spesifik yang diuji tersebut benar
Staphylococcus
b. Pengujian secara Kualitatif
Prosedur
1) Contoh terlebih dahulu melalui tahap pengkayaan (enrichment) pada suhu37 C
o
selama 24 – 48 jam.
205