Page 50 - Pengawasan-Mutu-Pangan_SC
P. 50

  Pengawasan Mutu Pangan  




               penampilan yaitu warna, ukuran, bentuk dan cacat fisik; kinestika yaitu tekstur, kekentalan
               dan  konsistensi;  flavor  yaitu  sensasi  dari  kombinasi  bau  dan  cicip,  dan  (2)    karakteristik
               tersembunyi, yaitu nilai gizi dan keamanan mikrobiologis.
                     Mutu  berbeda  dengan  kualitas.  Pisang  batu  mempunyai  kualitas  lebih  baik  sebagai
               bahan baku rujak gula, namun pisang yang bermutu baik adalah cavendish karena memiliki
               sejumlah atribut baik. Hanya satu karakteristik baik yang dimiliki oleh pisang batu, yaitu daging
               buahnya berbiji sehingga cocok untuk rujak. Pisang cavendish memiliki sejumlah karakteristik
               baik, yaitu rasa yang manis, kulitnya mulus, bentuknya menarik, dan tekstur daging buahnya
               lembut. Dengan demikian, cavendish merupakan buah pisang yang bermutu baik sedangkan
               pisang batu merupakan pisang berkualitas baik untuk dibuat rujak.
                     Istilah kualitas berbeda pengertiannya antara satu orang dengan lainnya. Kualitas bahan
               pangan dapat dikatakan baik hanya karena karakter ukuran, jenis, atau kesegarannya. Harga
               jual bahan pangan yang mahal dianggap lebih berkualitas dibandingkan dengan harga jual
               yang lebih murah. Sebagai contoh, durian monthong dari Thailand dianggap lebih berkualitas
               dibandingkan durian lokal yang harganya relatif murah.

               1.    Mutu Objektif
                     Metode pengujian mutu dengan menggunakan alat dikenal dengan metode pengujian
               mutu secara objektif.  Jenis pengujian mutu secara objektif meliputi metode fisik, uji kimia, uji
               fisiko-kimia, uji mikrobologi, uji mikro analitik dan histologis.  Untuk memonitor umur simpan
               produk pangan diperlukan korelasi antara hasil uji sensori dengan hasil pengukuran mutu
               dengan alat atau instrumen.
                     Metode  pengukuran  mutu  dengan  alat  dapat  digunakan  untuk  mengungkapkan
               karakteristik atau sifat-sifat mutu pangan yang tersembunyi.  Umumnya, hasil pengukuran
               karakteristik  mutu  dengan  uji  sensori  memiliki  nilai  korelasi  yang  tinggi  dengan  hasil
               pengukuran karakteristik mutu dengan alat.  Metode pengukuran uji fisik digunakan untuk
               menguji warna, volume, tekstur, viskositas atau kekentalan dan konsistemsi, keempukan dan
               keliatan, serta bobot jenis.
                     Metode pengukuran untuk uji kimia dibagi dua kelompok, yaitu:
               a.    Analisis proksimat, yaitu kadar air, kadar protein, kadar lemak, kadar karbohidrat, dan
                     kadar abu;
               b.    Analisis  kualitatif/kuantitatif,  yaitu  komponen  makro  (protein,  lemak,  karbohidrat)
                     maupun unsur mikro (kadar asam lemak, kadar gula, kadar asam amino).

                     Cara pengukuran untuk uji fisiko-kimia, antara lain :
               a.    Alat pH-meter untuk mengukur keasaman;
               b.    Refraktometer, untuk mengukur indeks refraksi (untuk mengukur kadar total padatan :
                     terlarut);
               c.    Kolorimeter,  untuk  mengukur  warna  dan  untuk  menentukan  kadar  nitrogen,  fosfor,
                     sitrat, vanili gula dan sebagainya;
               d.    Spektrometer untuk analisis kualitatif.




                                                           43
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55