Page 83 - Pengawasan-Mutu-Pangan_SC
P. 83

  Pengawasan Mutu Pangan  




               Perusahaan Air Minum (PAM), sumur, atau air laut. Untuk menjamin kebersihan air tersebut,
               perlu dilakukan monitoring secara berkala setiap 6 (enam) bulan.

               1.    Monitoring Keamanan Air
                     Untuk monitoring air PAM, dapat dilakukan dengan cara memonitor apakah dalam bukti
               pembayaran, air yang digunakan berasal dari PAM. Selanjutnya, sebagai jaminan bahwa air
               PAM tersebut memenuhi syarat standar perlu dilampirkan fotocopi hasil analisis dari PAM.
               Data informasi tersebut penting untuk dievaluasi, serta dimonitor dan perlu dilakukan inspeksi
               langsung terhadap air yang masuk ke dalam industri pangan. Dan apabila timbul keraguan
               terhadap kualitas air PAM, perlu menyarankan untuk diadakan analisis tambahan oleh bisnis
               pangan dengan menggunakan jasa pengujian laboratorium penguji yang terakreditasi. Hal ini
               lalu menjadi perlu untuk dilakukan secara periodik. Untuk melakukan monitoring air sumur
               yang biasanya milik sendiri, seharusnya dilakukan pengujian kualitas air melalui laboratorium
               penguji pangan yang terakreditasi sebelum suatu usaha bisnis pangan dimulai dan dilakukan
               paling tidak sekali dalam setahun atau lebih sering. Sedangkan untuk monitoring air laut, harus
               dilakukan lebih sering dari PAM atau air sumur. Untuk monitoring dengan inspeksi secara
               visual  atau  organoleptik,  prosedur  seharusnya  sesuai  persyaratan  dan  dibuktikan  dengan
               pengujian laboratorium.

               2.    Tindakan Koreksi
                     Tindakan  koreksi  harus  dilakukan  segera  apabila  terjadi  atau  ditemukan  adanya
               penyimpangan terhadap standar atau ketentuan lainnya. Sebagai contoh tindakan koreksi
               apabila muutu keamanan air tidak sesuai, maka dilakukan penyetopan saluran, stop proses
               produksi sementara serta tarik (recall) produk yang terkena. Sedangkan, apabila ditemukan
               adanya koreksi silang maka stop proses, tarik produk yang terkena, dan apabila terjadi arus
               balik pada pembuangan, harus segera perbaiki dan catat setiap hari.

               3.    Rekaman
                     Rekaman  harus  dilakukan  setiap  monitoring  serta  apabila  terjadi  tindakan  koreksi.
               Bentuk rekaman dapat berupa rekaman bukti pembayaran dan rekaman monitoring periodik,
               rekaman periodik inspeksi plumbing, dan rekaman monitoring sanitasi harian.

               B.    KONDISI  DAN  KEBERSIHAN  PERMUKAAN  YANG  KONTAK  DENGAN
                     BAHAN PANGAN DAN PRC.ODUK

                     Peralatan  dan  pakaian  kerja  yang  digunakan  oleh  pekerja  dalam  menangani  atau
               mengolah bahan pangan dapat menjadi sumber kontaminasi. Peralatan yang kontak langsung
               dengan  bahan  atau  produk  pangan  harus  mudah  dibersihkan,  tahan  karat  (korosi),  tidak
               merusak, dan tidak bereaksi dengan bahan pangan, sebagaimana disajikan pada Gambar 3.2.
                     Peralatan  harus  dicuci  dengan  air  hangat  untuk  menghilangkan  lapisan  lemak  dan
               kemudian bilas dengan air bersih. Setelah kering, lanjutkan dengan proses sterilisasi. Untuk




                                                           76
   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88