Page 138 - Tenggelamnya Kapal
P. 138

Terbayanglah kesetiaan dan keteguhan cinta perempuan itu, bagaimana di dalam mengarung
               ombak besar, di dalam permainan jiwaraga, dia mengambil gambar Zainuddin, buat dibawanya
               mati, diikatkannya di dalam selendang yang membalut kepalanya ....
               Sebulan dua di belakang itu, Zainuddin masih tetap berulang-ulang hampir tiap-tiap hari ke
               kubur Hayati. Oleh karena [218] beroleh pemandangan dari Muluk, supaya hidupnya tenteram
               dan pikirannya jangan sampai terganggu, hendaklah dia mulai melupakan kejadian yang sedih
               itu, maka ada jugalah reda pikiran itu sedikit, dan telah dimulainya pula mengarang dan
               menyusun hikayat, yang isinya lebih mendalam dan meresap dari yang dahulu. Tapi belum
               dikirimnya buat disiarkan.
   133   134   135   136   137   138   139   140