Page 136 - Tenggelamnya Kapal
P. 136

"benarkah." Orang-orang yang lain, masih berdiri di dekat pembaringan yang lain, tegak dengan
               hormat di sekeliling mayat itu, seakan-akan memberikan selamat berpisah. Kamar itu menjadi
               hening diam. Tidak berapa saat kemudian, orang-orang itu pun pergilah seorang demi seorang
               dengan ta'zim dan tafakur, tinggal Zainuddin bersama Muluk, Zainuddin tidak dapat menahan
               hatinya lagi, didekatinya kepala mayat itu, dibarutnya rambutnya yang bergelung, air matanya
               membasahi pipi si mayat; dia meniarap laksana seorang budak mencium tangan penghulunya
               beberapa saat lamanya, tidak dia bergerak dan tidak menlengong kiri kanan, kemudian
               dibarutnya kening mayat itu sekali lagi, dan diciumnya bibir yang telah pucat itu, cium yang
               tidak ada nasibnya buat mendapat semasa hidup, baru dapat diambilnya setelah dia mati.
               Setelah itu ....... dia jatuh pingsan, tidak sadarkan dirinya .......
   131   132   133   134   135   136   137   138   139   140