Page 111 - 16Feb18-BG Kristen kelas IX.indd
P. 111
mempertimbangkan langkah-langkahnya dengan bijaksana. Ada kalanya benturan
memang tidak terhindarkan, namun apabila tidak perlu menimbulkan benturan
atau gejolak, sudah tentu langkah-langkah yang lebih bijaksana perlu diperhatikan.
3. Bait ketiga dari lagu di atas mengatakan, ”Gandum harus dipendam, baru banyak
buahnya”. Coba bandingkan dengan Yohanes 12: 24 yang berbunyi, ”Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan
mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak
buah.” Menurut kamu, apa maksud kata-kata ini?
Kunci jawaban: Pertanyaan ini mengingatkan kita akan ucapan Tuhan Yesus
bahwa apabila biji gandum tidak membiarkan dirinya mati dan berubah wujud,
ia akan tetap tinggal biji dan tidak menjadi berkat. Namun sebaliknya, bila biji
gandum itu jatuh ke tanah dan mati, lalu tumbuh menjadi kecambah yang baru,
maka di situlah terdapat janji dan pengharapan akan kehidupan yang baru. Hal ini
mengingatkan kita bahwa kita tidak perlu khawatir bila menghadapi penderitaan,
bahkan kematian sekalipun, di dalam suatu perjuangan, sebab setiap perjuangan
memang menuntut pengorbanan.
4. Mintalah siswa menyusun sebuah program pelayanan bagi masyarakat yang
dapat dilaksanakan oleh orang muda atau remaja gerejanya dengan tujuan untuk
memberdayakan mereka. Misalnya, membuat sebuah taman bacaan masyarakat,
melakukan penyuluhan tentang menjaga kebersihan lingkungan dan pelestarian
alam, dan lain-lain.
H. Nyanyian Penutup:
Menyanyikan lagu NKB 210 ”‘Ku Utus ‘Kau”
I. Doa Penutup
Kami sadar ya Tuhan bahwa Engkau tinggal bersama orang-orang yang
paling hina di muka bumi ini bahwa Engkau duduk di tumpukan debu di antara
mereka yang tinggal di permukiman-permukiman kumuh dan di penjara bahwa
Engkau hadir bersama remaja-remaja bermasalah dan para tuna wisma bahwa
Engkau berkerumun bersama para pengemis yang mengais makanannya bahwa
Engkau menderita bersama mereka yang sakit, dan bahwa Engkau berdiri antre
bersama mereka yang menganggur. Kiranya kami disadarkan bahwa ketika kami
melupakan para pengangguran, maka kami pun telah melupakan Engkau. Amin.
(Doa oleh Toyohiko Kagawa, teolog Jepang yang melayani
orang-orang miskin, para buruh, pelacur, dan lain-lain.)
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
103