Page 114 - 16Feb18-BG Kristen kelas IX.indd
P. 114
Ataukah ”kesaksian” dipahami sebagai tindakan konkret yang diberikan kepada
sesama untuk menolong mereka dari penderitaan mereka? Apakah mereka menyadari,
misalnya bahwa membela seorang teman yang dibully adalah sebuah kesaksian?
Tahukah mereka bahwa kesaksian lewat perbuatan akan jauh lebih efektif daripada
kesaksian dengan kata-kata saja?
Guru kemudian mengajak siswa berdiskusi tentang pertanyaan-pertanyaan di
atas. Guru dapat menutup kegiatan ini dengan meminta siswa membuat tekad untuk
bersaksi kepada sesama.
Penilaian kegiatan 4: Mengevaluasi pemahaman siswa
Dalam bagian ini guru mengajak siswa untuk mengevaluasi pemahaman mereka
tentang ”kesaksian”. Siswa perlu mengetahui bahwa memberikan ”kesaksian” dapat
mengundang permusuhan dan kebencian orang lain yang merasa dirugikan. Ketika
”kesaksian” diberikan lewat kata-kata, ada kemungkinan pihak-pihak yang merasa
tersinggung oleh ucapan kita. Namun, kesaksian seperti itu masih tergolong aman,
dibandingkan dengan kesaksian dalam bentuk keberpihakan kepada orang-orang yang
tertindas. Kesaksian seperti yang dilakukan dan didoakan oleh Toyohiko Kagawa,
seperti yang dicantumkan dalam Doa Penutup, adalah suatu bentuk kesaksian yang
berisiko tinggi. Adapun kriteria penilaian sebagai berikut.
1. Nilai 5 = sangat baik
2. Nilai 4 = baik
3. Nilai 3 = cukup baik
4. Nilai 2 = kurang baik
5. Nilai 1 = sangat kurang baik
Kelas IX SMP
106