Page 210 - 16Feb18-BG Kristen kelas IX.indd
P. 210
Ada orang Kristen yang kehidupannya terpisah atau terbelah. Pada satu pihak
mereka memiliki ”kehidupan rohani” dengan tuntutan-tuntutannya, di pihak lain
memiliki ”kehidupan duniawi” di dalam keluarga, sekolah, tempat pekerjaan, atau
yang memiliki hubungan dengan lingkungan sosial. Hal ini tidak boleh terjadi. Kedua
kehidupan itu harus dipersatukan dengan firman dan kehendak Tuhan sebagai titik
rujukan.
Kegiatan 3: Melakukan Wawancara
Siswa diminta untuk melakukan wawancara kepada tokoh agama di lingkungannya
(Pendeta, Majelis, atau yang lain). Beberapa pedoman wawancara disediakan bagi
siswa untuk melakukan tugas yang diberikan. Batas pengumpulan tugas akhir perlu
ditentukan.
D. Keterlibatan Sosial Berlandaskan Iman Kristiani
Hidup kita di tengah-tengah lingkungan sosial sudah seharusnya dilandasi oleh
iman dan ketaatan untuk melakukan kehendak Tuhan bagi pembaharuan lingkungan.
Untuk itu dibutuhkan pembaharuan dalam tingkat personal maupun sosial yang
dapat merefleksikan nilai-nilai keadilan, perdamaian, ketaatan, solidaritas, ketulusan,
dan keterbukaan. Pembaharuan seperti itu adalah tuntutan kristiani yang berat.
Meskipun demikian, ada jaminan dari pribadi yang sudah lebih dahulu menjalani
dan menghadapi situasi sulit sebagaimana yang kita hadapi saat ini. Pribadi tersebut
adalah Tuhan Yesus sendiri. Ia berjanji kepada kita, ”Aku menyertai kamu senantiasa
sampai kepada akhir zaman” (Mat. 28: 20).
Alkitab mengajarkan kepada kita bahwa Allah telah memberikan kepada kita
suatu kesempatan untuk mengatasi masalah, kejahatan, dan menggapai kebaikan dan
kehendak Tuhan. Untuk itu Kristus telah menebus umat-Nya dengan memberikan
diri-Nya secara utuh, dan harganya telah lunas dibayar (1 Kor. 6: 20). Pemberian diri
Kristus bagi kita manusia merupakan landasan dan inti komitmen kristiani kita untuk
memberikan harapan bagi lingkungan kita. Karena penebusan Kristus, hal-hal yang
lama ”telah mati” dan kita perlu mengembangkan sifat-sifat maupun kekuatan dalam
pengharapan teguh akan janji-janji Tuhan sambil terus mengembangkan diri dalam
pelayanan bagi sesama (bdk. Ef. 4: 16).
Tujuan dari keterlibatan sosial kita adalah untuk menopang lingkungan agar
menjadi tempat yang layak bagi keberlangsungan kehidupan manusia secara utuh
(fisik, mental, sosial, spiritual). Untuk itu, kita perlu mengembangkan solidaritas.
Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita bahwa kita dipanggil untuk mengasihi sesama
kita (Mat. 22: 40, Yoh. 15: 12). Kebenaran ini juga berlaku bagi lingkungan sosial.
Kasih yang sejati adalah perintah sosial yang sangat penting. Kasih tersebut akan
direfleksikan dengan cara memahami dan menghormati sesamanya, dan hak-hak
Kelas IX SMP
202