Page 80 - 16Feb18-BG Kristen kelas IX.indd
P. 80

Di gereja Ortodoks atau Katolik  Timur, liturgi itu sendiri menjadi intisari
              kebaktian. Oleh karena itu kebaktian di gereja-gereja Ortodoks dapat berlangsung
              sangat panjang dengan liturgi yang cukup rumit. Misalnya Gereja Ortodoks Rusia
              menyelenggarakan kebaktiannya hingga tiga jam dan seluruh jemaat berdiri
              sepanjang kebaktian.
                 Di Gereja Katolik Roma, ekaristi atau Perjamuan Kudus sangat ditekankan.
              Ekaristi adalah puncak ibadah di dalam gereja ini. Perjamuan kudus dirayakan setiap
              Minggu untuk memperingati korban Yesus Kristus.
                 Sebaliknya, gereja-gereja Protestan memberikan tekanan yang kuat pada

              pemberitaan  firman melalui khotbah. Sebagian besar waktu dalam kebaktian

              diberikan kepada pemberitaan firman sehingga ada gereja-gereja yang menyediakan
              waktu hingga 30-45 menit dari kebaktiannya untuk khotbah. Khotbah menjadi puncak
              dari seluruh isi kebaktian. Itulah sebabnya studi tentang berkhotbah atau homiletika
              menjadi sangat penting.
                 Contoh-contoh di atas menunjukkan bagaimana ibadah kita berbeda-beda.
              Sementara itu, ibadah orang-orang Kristen perdana pada awalnya sangat mirip
              dengan ibadah orang-orang  Yahudi, karena pada saat itu, orang Kristen perdana
              masih menganggap diri mereka tidak berbeda dengan orang Yahudi lainnya. Dalam
              Kisah 3: 1 disampaikan bahwa menjelang waktu sembahyang, ”…yaitu pukul tiga
              petang, naiklah Petrus dan Yohanes ke Bait Allah.”
                 Namun sejak pertama sekali, orang-orang Kristen berkumpul pada hari Minggu
              untuk memperingati hari kebangkitan  Yesus Kristus. Bila pada awalnya mereka
              merayakan Sabat, lama-kelamaan pertemuan hari Minggu ini menjadi acara yang
              paling utama dan penting. Peralihan ini terjadi bersamaan dengan semakin kurangnya
              penekanan yang diberikan oleh orang Kristen terhadap hukum Taurat.
                 Kunci untuk memahami hal ini dapat dengan mudah kita temukan dalam bahasa
              Indonesia. Dalam bahasa Indonesia, hari yang pertama itu disebut hari Minggu. Kata
              ini berasal dari bahasa Portugis yang menyebutnya Domingo (baca: ”Dominggu”)
              yang kemudian dialihkan menjadi bahasa Indonesia, ”hari Minggu”. Kata Domingo
              berarti ”hari Tuhan.”
                 Jemaat Kristen mula-mula menata peribadahan mereka sesuai dengan tata ibadah
              orang Yahudi.  Tata ibadah ini disebut ”liturgi” yang dalam bahasa aslinya, yaitu
              bahasa Yunani leitourgia. Kata leitourgia dalam bahasa aslinya mengandung banyak
              arti, antara lain ”pelayanan”, ”pelayanan militer”, pelayanan imam berupa kurban
              dan doa kepada Tuhan”, dan ”persembahan untuk menolong orang-orang miskin”.
                 Selain itu, Kisah Para Rasul melukiskan bahwa mereka hidup dalam sebuah
              persekutuan yang saling berbagi. Dikatakan:
                    44 Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala
                                                               45
                    kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama,  dan selalu ada dari mereka
                    yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang
                                                           46
                    sesuai dengan keperluan masing-masing.  Dengan bertekun dan dengan
                    sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah.


                   Kelas IX SMP
              72
   75   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85