Page 83 - 16Feb18-BG Kristen kelas IX.indd
P. 83

semua adalah satu di dalam Kristus Yesus.” Sekat-sekat yang memisahkan manusia
                 berdasarkan ras (Yahudi dan Yunani), kelas (hamba dan orang merdeka), maupun
                 jenis kelamin (laki-laki dan perempuan), kini dihapuskan oleh kasih Yesus Kristus
                 yang mendamaikan kita semua.
                    Ini sebuah pernyataan yang luar biasa! Pada abad-abad pertama, bahkan sampai
                 abad XX sekalipun kita masih sering menemukan pembeda-bedaan ini di dalam
                 masyarakat. Orang sering kali menghina dan melecehkan sesamanya berdasarkan
                 perbedaan-perbedaan ras dan kelompok etnis. Padahal kita semua adalah manusia
                 ciptaan Tuhan yang sama.
                    Di dalam masyarakat, kita masih sering menemukan orang-orang menjauhkan diri
                 dari orang lain yang dianggap tidak setara atau sederajat dengannya. Coba saksikan
                 bagaimana pembagian kelas itu tampak dalam kehidupan sehari-hari. Orang-orang
                 dari kelas bawah mungkin hanya dapat berbelanja di pasar-pasar tradisional yang
                 sering kali kotor dan becek. Sementara mereka yang dari kelas atas lebih suka
                 berbelanja di pasar swalayan karena lebih bersih, kering, dan terang-benderang.
                 Pembagian ini tercipta bukan hanya karena para pembeli yang berbeda kekuatan daya
                 belinya, melainkan juga karena tempat-tempat seperti pasar swalayan, mal-mal besar
                 di kota-kota besar di negara kita seolah-olah memang dibuat untuk mereka dari kelas
                 atas.
                    Kita juga menyaksikan bagaimana masyarakat kita membeda-bedakan laki-
                 laki dan perempuan. Di berbagai perusahaan dan kantor, misalnya, perempuan
                 mendapatkan hanya setengah atau dua pertiga gaji daripada yang diterima laki-
                 laki, meskipun tugas dan pekerjaan mereka sama. Di banyak keluarga, anak-anak
                 perempuan belum dapat menikmati kesempatan yang sama untuk mengenyam
                 pendidikan dibandingkan dengan saudara laki-laki mereka. Dengan demikian, ketika
                 Paulus mengatakan bahwa di dalam Kristus tidak ada lagi orang Yahudi atau Yunani,
                 hamba atau orang merdeka, laki-laki ataupun perempuan, maka persekutuan gereja,
                 mestinya menjadi sebuah komunitas yang ideal, cerminan manusia yang dibebaskan,
                 dipersatukan, dan diperdamaikan oleh Yesus Kristus.
                 Kegiatan 4

                    Pada bagian ini, siswa diajak untuk mendiskusikan pengalaman mereka di gereja
                 mereka masing-masing.  Apakah mereka merasakan kehidupan persekutuan yang
                 digambarkan oleh Paulus? Persekutuan yang telah meruntuhkan sekat-sekat pemisah
                 antara orang-orang  di dalamnya? Ataukah mereka melihat munculnya sekat-sekat
                 yang baru di gereja antara laki-laki dan perempuan, antara yang kaya dan yang
                 sederhana, antara yang bermobil dengan mereka yang harus naik kendaraan umum?
                 Apakah perbedaan-perbedaan itu menjadi penghalang bagi mereka dalam bergaul?
                 Ataukah muncul rasa rendah diri pada mereka yang dianggap lebih rendah? Mintalah
                 siswa menuliskan pengamatan mereka terhadap gereja mereka!






                                                 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
                                                                                         75
   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88