Page 85 - 16Feb18-BG Kristen kelas IX.indd
P. 85

naik. Hari itu ia sangat lelah setelah bekerja seharian di sebuah toko. Karena itu
                 ia menolak untuk berdiri. ”Kamu tidak mau berdiri?” tanya sang sopir. Rosa Parks
                 menatap lurus pada wajahnya dan berkata, ”Tidak.” ”Apabila begitu,” kata Blake,
                 sopir itu, ”saya akan lapor ke polisi dan kamu akan ditahan.” Dan Parks menjawab
                 perlahan, ”Silakan.”
                    Parks ditahan dan didenda $10. Hal ini kemudian memicu gerakan antidiskriminasi
                 besar-besaran di seluruh AS. Pdt. Dr. Martin Luther King, Jr., mengorganisasikan
                 sebuah boikot bus yang kemudian menyebar di seluruh wilayah selatan AS. Selain
                 itu, Pdt. King juga menggerakkan gereja dan orang-orang kulit hitam untuk melawan
                 undang-undang yang menjadikan mereka bukan warga negara. Pada 28 Agustus
                 1963, ia mengadakan ”Mars di  Washington”, sebuah unjuk rasa untuk menuntut
                 hak-hak orang kulit hitam untuk pekerjaan dan kemerdekaan. Unjuk rasa ini diikuti
                 antara 200.000 hingga 250.000 orang, kebanyakan orang kulit hitam, tetapi juga ada
                 beberapa ribu orang kulit putih yang bersimpati dengan perjuangan mereka.
                    Dalam ”Mars di  Washington” itu, Pdt. King menyampaikan pidatonya yang
                 sangat terkenal yang berjudul ”Aku Bermimpi”. Dalam pidatonya, Ia mengatakan,
                    ”Aku bermimpi bahwa suatu hari kelak bangsa ini akan bangkit dan menjalani
                    makna sejati keyakinannya: ”Kami menganggap kebenaran ini sudah terbukti
                    dengan sendirinya: bahwa semua orang diciptakan sederajat.” Aku bermimpi
                    bahwa suatu hari di bukit-bukit Georgia yang berwarna merah, anak-anak para
                    bekas budak dan anak-anak para bekas pemilik budak dapat duduk bersama di
                    meja persaudaraan. Aku bermimpi bahwa suatu hari kelak bahkan negara bagian
                    Misissipi, sebuah negara bagian gurun pasir yang terbakar dalam panasnya
                    ketidakadilan dan penindasan, akan diubah menjadi mata air kemerdekaan dan
                    keadilan. Aku bermimpi bahwa keempat anakku suatu hari kelak akan hidup di
                    suatu negara dan mereka tidak akan dinilai melalui warna kulit mereka melainkan
                    oleh watak mereka. Aku bermimpi hari ini.”
                    Pidato Pdt. King ini menjadi kekuatan yang sangat dahsyat. Di dalam pidatonya
                 berulang kali Pdt. King mengutip bagian-bagian  Alkitab yang menjadi sumber
                 inspirasi perjuangannya. Pdt. King berulang kali menerima ancaman akan dibunuh.
                 Rumahnya beberapa kali dibom orang yang membenci dia. Namun King tetap
                 berpegang pada prinsipnya untuk berjuang tanpa menggunakan kekerasan. Ia bertekad
                 untuk menggunakan cara-cara damai agar orang-orang kulit hitam memperoleh hak-
                 hak mereka yang setara
                    Bagaimana Pdt. King dapat memperoleh kekuatan yang begitu hebat?
                 Ternyata dalam hidupnya Pdt. King sangat tekun berdoa. Beberapa doanya dapat
                 dicantumkan di sini: ”Tuhan, karuniailah kami kekuatan tubuh untuk terus berjuang
                 demi kemerdekaan. Tuhan, berikan kami kekuatan untuk tetap tidak menggunakan
                 kekerasan, meskipun kami mungkin menghadapi maut.” Dalam sebuah doanya



                                                 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
                                                                                         77
   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89   90