Page 81 - 16Feb18-BG Kristen kelas IX.indd
P. 81

Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan
                                                                       47
                       bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati,  sambil memuji Allah.
                       Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah
                       mereka dengan orang yang diselamatkan. (Kis. 2: 44–47)
                    Kehidupan yang saling berbagi ini dilakukan oleh orang-orang Kristen untuk
                 mengenang kematian Tuhan Yesus, sebab di dalam kematian-Nya Yesus membagikan
                 kehidupan-Nya dengan manusia. Hal ini dilambangkan oleh Tuhan lewat peristiwa
                 perjamuan makan malam-Nya yang terakhir bersama murid-murid-Nya. Perjamuan
                 inilah yang hingga kini dilakukan oleh orang-orang Kristen dan  membuat ibadahnya
                 berbeda dengan ibadah orang-orang Yahudi, yaitu Perjamuan Kudus.
                     Inilah yang digambarkan oleh Kisah Para Rasul ketika di situ dilaporkan
                 bahwa orang-orang Kristen perdana ini ”memecahkan roti di rumah masing-masing
                 secara bergiliran”. Perjamuan ini mengingatkan mereka akan persekutuan yang erat
                 antara  Tuhan dengan para murid. Melalui perjamuan itu, mereka pun terlibat di
                 dalam persekutuan dengan Tuhan yang telah bangkit. Inilah yang disebut sebagai
                 persekutuan atau koinonia di dalam bahasa Yunani.
                    Kata koinonia sendiri mengandung arti jauh lebih mendalam daripada sekadar
                 ”persekutuan”. Dalam kata ini terkandung makna persekutuan, berbagi, dan hubungan
                 yang sangat erat. Karena itu, koinonia juga dapat berarti pemberian yang dilakukan
                 bersama-sama kepada satu sama lain, seperti digambarkan oleh kehidupan jemaat
                 perdana membagi-bagikan kepunyaan mereka.
                    Persekutuan ini menjadi semakin jelas ketika kita melihat selain Perjamuan
                 Kudus, jemaat Kristen perdana juga mengadakan Perjamuan Kasih seperti yang
                 dilaporkan dalam 1 Korintus. 11: 20–34. Dalam Perjamuan Kasih ini, masing-masing
                 anggota membawa suatu makanan tertentu kemudian dimakan bersama-sama dengan
                 warga jemaat lainnya.

                 Kegiatan 2: Berbagi Pengalaman
                    Praktik yang dilakukan oleh gereja perdana dengan mengadakan ”Perjamuan
                 Kasih” adalah sebuah praktik yang menarik. Beberapa gereja di Indonesia
                 mengadakan Perjamuan Kasih sebagai upaya untuk mengembangkan persekutuan
                 di jemaat. Apakah siswa pernah mengalami Perjamuan Kasih ini? Jika ya, mintalah
                 mereka menceritakan pengalaman tersebut. Dalam rangka apa acara ”Perjamuan
                 Kasih” itu diadakan? Bagaimana perasaan mereka ketika mengikuti acara tersebut?
                 Mintalah mereka membagikan pengalaman mereka.
                    Perjamuan kasih yang diadakan di kalangan orang-orang Kristen di Korintus
                 sempat menimbulkan masalah karena jemaat tidak selalu datang pada waktu
                 bersamaan. Sebagian warga jemaat adalah orang-orang yang tetap bekerja pada hari
                 Minggu. Oleh karena pekerjaannya itu, banyak di antara mereka terlambat datang ke
                 Perjamuan Kasih. Malangnya, setibanya mereka di gereja, sebagian besar makanan
                 yang disediakan sudah habis dimakan oleh orang-orang kaya yang tidak perlu bekerja
                 pada hari Minggu. Hal ini membuat Paulus marah (1 Kor. 11: 17–22).


                                                 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
                                                                                         73
   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86