Page 164 - Cerita-Rakyat-Pulau-Buru-Kezia-PDF
P. 164

Antologi CeritA rAkyAt PulAu Buru                                              Antologi CeritA rAkyAt PulAu Buru

            padanya. Anak burung itu menjadi ketakutan. Ia menangis
            tersedu-sedu mengingat ibunya.

                  Sudah berhari-hari anak burung itu terjebak di gunung
            Kepala Madan. Selama itu juga sang induk burung mencari
            anaknya. Sang induk mencari ke berbagai tempat, namun
            tiada terlihat anaknya.
                  “Ke manakah kau pergi, anakku?” batin sang induk
            burung.

                  Pada suatu hari, induk burung itu menemukan anaknya
            yang terjepit di Gunung Kepala Madan. Segera sang induk
            berusaha melepaskan anaknya. Berkali-kali ia coba, namun
            selalu gagal. Sang induk kebingungan untuk menyelamatkan
            anaknya. Ia tidak tahu cara apa untuk melepaskan anaknya
            dari jepitan gunung Kepala Madan.
                  Akhirnya, sang induk marah besar. Ia mengobrak-
            abrik tempat itu. Kakinya yang kuat tak sengaja menendang
            puncak gunung Kepala Madan. Puncak gunung itu patah dan
            terlempar ke pesisir Pulau Buru.
                  Puncak gunung Kepala Madan yang terlempar ke
            laut itu kemudian menjadi sebuah batu yang sangat besar.
            Namanya Batu Gusepa. Batu Gusepa terletak di antara Pulau
            Tomahu dan Pulau Buru. Ada juga yang mengatakan bahwa
            puncak gunung Kepala Madan itu terlempar menjadi tiga
            bagian. Ketiga bagian itu menjadi tiga pulau bernama Pulau
            Tomahu, Pulau Tengah, dan Pulau Pogi.















                                       153                                                                            153
   159   160   161   162   163   164   165   166   167   168   169