Page 19 - PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN DENGAN KEKUATAN SENJATA
P. 19

ultimatum agar pihak Indonesia di Surabaya meletakkan senjata selambat-lambatnya jam
                     06.00 tanggal 10 November 1945. 
Inggris mengeluarkan ultimatum yang berisi






























                     Sumber: Pengabdian Selama Perang Kemerdekaan Bersama Brigade Ronggolawe, 1985.

                     Gambar 7. Mobil tempat Mallaby tewas


                     ancaman bahwa pihak Inggris akan menggempur kota Surabaya dari Darat,  Laut, dan

                     Udara,  apabila  orang-orang  Indonesia  tidak  mau  menaati  ultimatum  itu.  Inggris  juga

                     mengeluarkan instruksi yang isinya “………semua pemimpin
                     bangsa Indonesia dari semua pihak di kota Surabaya harus datang selambat-

                     lambatnya tanggal 10 November 1945 pukul 06.00 pada tempat yang telah

                     ditentukan dan  membawa  bendera merah putih  dengan  diletakkan  di  atas
                     tanah pada jarak 100 m dari tempat berdiri, lalu mengangkat tangan tanda

                     menyerah.”



                     Akhirnya  pertempuran  berkobar  di  Surabaya.  Inggris  mengerahkan  semua  kekuatan

                     yang dimilikinya. Pada tanggal 10 November 1945, terjadi  pertempuran sengit di
                     Surabaya. Salah satu tokoh pemuda, yaitu Sutomo (Bung Tomo) telah mendirikan Radio

                     Pemberontakan untuk mengobarkan semangat juang arek-arek Surabaya. Pada saat

                     terjadi pertempuran di Surabaya, Bung Tomo berhasil memimpin dan mengendalikan
                     kekuatan  rakyat  melalui  pidato-pidatonya.  Di  dalam  pidatonya  melalui  radio  yang




                                                                                                        18
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24