Page 22 - PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN DENGAN KEKUATAN SENJATA
P. 22

Pingit.  Pasukan  Imam  Adrongi berhasil menduduki Desa Pingit dan merebut desa-desa
                     sekitarnya.



                     Sementara  itu,  Batalion  Imam  Adrongi  meneruskan  gerakan  pengejarannya.
                     Kemudian  disusul  3  batalion  yang  berasal  dari  Yogyakarta,  yaitu  batalion  10

                     Divisi III di bawah pimpinan Mayor Suharto, batalion 8 di bawah pimpinan Mayor

                     Sarjono,  dan  Batalion  Sugeng.  Musuh  akhirnya  terkepung.  Walaupun  demikian,
                     pasukan musuh mencoba mematahkan pengepungan    dengan

                     mengadakan    gerakan melambung            dan  mengancam  kedudukan  pasukan
                     Indonesia dari belakang dengan tank- tanknya. Untuk mencegah jatuhnya korban,

                     pasukan  mundur  ke  Bedono.  Dengan  bantuan resimen  kedua  yang  dipimpin M.

                     Sarbini,  batalion  Polisi Istimewa yang dipimpin Onie Sastroatmojo dan batalion dari
                     Yogyakarta, gerakan musuh berhasil ditahan di Desa Jambu.


                     Di Desa Jambu para komandan mengadakan rapat koordinasi yang dipimpin oleh Kolonel
                     Holland  Iskandar.  Rapat  itu  menghadirkan  pembentukan  komando yang  disebut

                     Markas Pimpinan Pertempuran dan bertempat di Magelang. Sejak saat Ambarawa dibagi

                     atas 4 sektor, yaitu sektor Utara, sektor  Selatan, sektor Barat dan sektor Timur. Kekuatan
                     pasukan  bertempur  secara  bergantian. Pada tanggal  26  November  1945  pimpinan

                     pasukan TKR dari Purwokerto yaitu Letkol Isdiman gugur. Setelah mengetahui Isdiman

                     gugur  maka  pimpinan  pasukan  TKR  Purwokerto  Kolonel  Sudirman  turun  langsung
                     memimpin pasukan. Kehadiran Sudirman ini semakin menambah semangat tempur TKR

                     dan para pejuang yang sedang bertempur di Ambarawa. Kolonel Sudirman menyodorkan
                     taktik  perang  Supit  Urang.  Taktik ini segera diterapkan. Musuh  mulai terjepit dan

                     situasi pertempuran semakin  menguntungkan pasukan TKR. Sejak saat itu,  pimpinan
                     pasukan  TKR  Purwokerto  dipimpin  oleh  Kolonel  Sudirman.  Situasi  pertempuran

                     menguntungkan pasukan TKR. Pada tanggal5 Desember 1945, musuh terusir dari

                     Desa Banyubiru, yang merupakan garis pertahanan yang terdepan.













                                                                                                        21
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27