Page 11 - Negara Kolonial 1854-1942. Panduan penelitian arsip kementerian urusan tanah jajahan. Kepulauan nusantara
P. 11
Penelitian arsip tampak seperti permainan merangkai: tidak semua berkas yang dibutuhkan
oleh peneliti harus ada dalam SATU arsip. Untuk sejarah Indonesia, ‘Archief van het
Ministerie van Buitenlandse Zaken’ (Arsip Kementerian Luar Negeri) juga penting: dalam
sejumlah kasus yang terjadi ada perujukan ke sana. Nationaal Archief Den Haag juga
mengelola ratusan arsip pribadi, terutama arsip dari pegawai pemerintah. Arsip-arsip pribadi
itu memberikan kemungkinan untuk mendekati permasalahan melalui individu, wilayah, atau
(sub)topik. Jika diinginkan, dari arsip-arsip itu bisa dilanjutkan ke penelitian
departementsarchief (arsip departemen): lihat pada acuan. Sejumlah fungsionaris
mendapatkan 'biografi' mereka sendiri. Demikianlah, upaya saya memberikan pengertian akan
keberagaman dari fungsi-fungsi dan arsip-arsip itu.
Perusahaan terutama ditangani berdasarkan organisasi pemayung, seperti Ondernemersraad
(Dewan Pengusaha).
Di samping arsip, publikasi pemerintah yang tercetak mengandung harta karun akan data.
Anggaran Hindia ditentukan di Belanda. Laporan diskusi pembicaraan dimuat dalam
Handelingen van de Tweede en Eerste Kamer der Staten-Generaal (Notula dari Majelis
Tinggi dan Rendah pada Dewan Perwakilan Rakyat). Perkembangan Hindia-Belanda dari
zelfbestuur (kepemerintahan wilayah yang otonom) ke arah kepemerintahan model Barat,
yang ditetapkan setelah tahun 1900, menyebabkan terbentuknya plaatselijke en gewestelijke
raden (dewan lokal dan regional), kemudian provinciale-, regentschaps- en gemeenteraden
(dewan provinsi, dewan kabupaten, dan dewan kotapraja), dan sampai terbentuknya
Volksraad (Dewan Rakyat). Handelingen (Notula) dan Verslagen (Laporan) dari badan-badan
tersebut juga ada di perpustakaan Belanda. Dalam setiap bab dimuat sumber asli yang tercetak
pada masa itu dan daftar pustaka yang relevan.
Untuk kebutuhan peneliti Indonesia, teks asli dalam buku ini disesuaikan sebagai berikut:
- Di setiap bab pada pencantuman pertama dari suatu penyebutan fungsi atau jabatan; nama
lembaga; nama undang-undang dan peraturan lain; istilah hukum dan ketatanegaraan;
penyebutan periode tertentu dalam sejarah; dan istilah arsip, diberikan terjemahan
Indonesianya sesudah penyebutan Belandanya.
- Di setiap bab pada paragraf ‘Arsip dan sumber tercetak’, judul-judul rubrik dari Indeks-
indeks diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Juga pada Bab 44 setiap judul rubrik
dilengkapi dengan terjemahan Indonesianya.
- Judul publikasi, yang diletakkan di bawah ‘Sumber asli yang tercetak’, juga disertai dengan
terjemahan Indonesianya.
- Semua publikasi, yang tercantum di bawah ‘Daftar Pustaka’ dari setiap bab, juga dapat
ditemukan dalam Bab 45 (Bibliografi), dengan sejumlah karya umum yang memberikan
gambaran.
- Beberapa istilah Belanda yang seringkali muncul dalam teks, dimuat dalam Glosarium.
Buku panduan ini tidak perlu dibaca secara sistematis dari awal sampai akhir; pengguna akan
sering menemukan acuan ke publikasi yang sama.
10