Page 12 - Negara Kolonial 1854-1942. Panduan penelitian arsip kementerian urusan tanah jajahan. Kepulauan nusantara
P. 12
Buku panduan ini disusun dengan tujuan untuk memperkenalkan para peneliti tentang
ministeriearchief Koloniën (Arsip Kementerian Urusan Tanah Jajahan). Dalam buku ini
diupayakan memperlihatkan struktur-struktur dan jaringan hubungan dan merangsang
timbulnya perhatian dan minat untuk mengetahui lebih lanjut data yang kaya ini.
Berkas-berkas arsip membawa peneliti masa kini berkontak dengan orang-orang dari masa
19
lalu, dengan motivasi dan ambisi mereka. De gordel van smaragd (sabuk zamrud) membuat
orang Eropa yang pergi ke sana menjadi terharu. Dari warga asing, mereka menjadi Indisch
burger (warga Hindia), sebagaimana yang pernah dinyatakan oleh wartawan abad ke-19 W.L.
Ritter. Setelah meninggalkan Hindia, masih terbekas rasa nostalgie tropique (nostalgia daerah
tropika), yang oleh seorang mantan pegawai pemerintah Hindia-Belanda diungkapkan dengan
20
pepatah ‘Djaoeh dari mata, dekat di hati’. Aspek itu juga tersirat dalam bahan arsip itu.
Leiden, Agustus 2014
Francien van Anrooij
19
Sebutan untuk Hindia-Belanda.
20 Rob Nieuwenhuys (1973), Oost-Indische spiegel; Wat Nederlandse schrijvers en dichters over Indonesië
hebben geschreven, vanaf de eerste jaren der Compagnie tot op heden (Amsterdam: Querido), hlm. 12-13.
Rob Nieuwenhuys (1974), ‘Voorwoord’, dalam kedua bunga rampai Het laat je niet los dan Om nooit te
vergeten; Een keuze uit de Indisch-Nederlandse letterkundevan 1935 tot heden, yang diterbitkannya sendiri (2
jilid; Amsterdam).
R.C. Kwantes (1977), ‘Taga’samo tinggi, doedoeé samo randah’, dalam: S.L. van der Wal (ed.), Besturen
overzee; Herinneringen van oud-ambtenaren bij het binnenlands bestuur in Nederlandsch-Indië (Franeker:
Wever), hlm. 235.
11