Page 27 - Negara Kolonial 1854-1942. Panduan penelitian arsip kementerian urusan tanah jajahan. Kepulauan nusantara
P. 27

Wet op de Bestuurshervorming (Undang-Undang Reformasi Pemerintahan) yang diumumkan
               pada tahun 1922 (Staatsblad van Nederlandsch-Indië 1922 no. 216), tiga tahun kemudian
               berjalan bersama dengan Provinciale- en Regentschapsordonnantie (Ordonansi Provinsi dan
               Kabupaten) (Staatsblad van Nederlandsch-Indië 1924, masing-masing no. 78 dan 79).
               Pembagian daerah dalam pemerintahan langsung di Jawa dan Madura diganti dengan
               pembagian dalam tiga provinsi: Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur (Staatsblad van
               Nederlandsch-Indië masing-masing 1925 no. 378, 1929 no. 227, 1928 no. 295). Dalam
               provinsi-provinsi itu tercakup 36 daerah. Daerah-daerah baru itu kira-kira seluas bagian-
               bagian sebelumnya. Jumlah kabupaten naik dari 70 ke 76. Dengan demikian, perbandingan
               daerah-kabupaten adalah 1 banding 2. Dalam provinsi, kotapraja merupakan kesatuan
               pemerintahan (Stadsgemeenteordonannantie ‘Ordonansi Kotapraja’, Staatsblad van
               Nederlandsch-Indië no. 365). Undang-undang itu juga mengatur pembentukan ‘wilayah-
               wilayah lain’ (gubernemen). Pada tahun 1936 (Staatsblad van Nederlandsch-Indië 1936 no.
               68) di Wilayah Luar Jawa dan Madura dibentuk tiga gubernemen: Sumatra, Borneo, dan
               Grote Oost (Timur Besar).

               Provinsi dipimpin oleh seorang gubernur, yang diangkat oleh gubernur-jenderal. Ia
               mengepalai para pegawai provinsi dalam wilayah jabatannya, tetapi juga dapat memberikan
               tugas kepada para pegawai pemerintahan. Dialah yang mengangkat para pegawai
               pemerintahan mulai pangkat wedono. Bersama dengan College van Gedeputeerden (Dewan
               Pemerintahan Harian Provinsi) ia melaksanakan tugas kepengurusan sehari-hari. Ia adalah
               ketua Provinciale Raad (Dewan Provinsi). Dewan ini terdiri atas para wakil yang terpilih dan
               diangkat dari tiga kelompok masyarakat yang resmi, yaitu masyarakat Eropa, masyarakat
               pribumi, dan masyarakat Orang Asing Timur. Dewan itu antara lain mempunyai wewenang
               untuk mengangkat pegawai, memungut pajak, menetapkan ordonansi, mewakili provinsi
               dalam perkara hukum, mengawasi pengelolaan keuangan dari dewan kotapraja dan dewan
               kabupaten. Ordonansi provinsi diumumkan di Provinciaal Blad (Majalah Provinsi) mengenai
               provinsi. Gubernur dapat mengusulkan kepada penguasa negeri agar ordonansi yang
               bertentangan dengan ordonansi umum dibatalkan atau dihapus.

               Residen ‘gaya baru’ dapat disamakan dengan asisten-residen ‘gaya lama’: kepala pemerintah
               setempat. Wilayah jabatannya menjadi lebih kecil, kemandiriannya dibatasi sebagiannya oleh
               kedudukannya sebagai bawahan gubernur. Ia mengawasi para pegawai pemerintahan dan
               gubernemen di wilayah jabatannya, dan di dewan-dewan kabupaten. Ia bertindak sebagai
               koordinator di antara pelbagai dinas pekerjaan; ia adalah kepala kepolisian, dan ia menjaga
               adanya ketenangan, ketertiban, dan keamanan. Deskripsi tugas asisten-residen ‘gaya baru’
               menyerupai tugas dari pengawas ‘gaya lama’: ia tidak memiliki jabatan penguasa lagi tetapi
               jabatan administratif. Dalam situasi baru tidak ada lagi pengawas, kecuali di Wilayah Luar
               Jawa dan Madura.

               Kotapraja dikepalai oleh seorang walikota yang diangkat oleh gubernur-jenderal. Di kota-kota
               besar seperti Batavia, Semarang, dan Surabaya ia menjalankan tugas kepengurusan sehari-hari
               dengan College van Burgemeesters en Wethouders / B&W (Dewan Pemerintahan Harian
               Kotapraja). Dewan itu terdiri dari para anggota yang terpilih dan diangkat dari tiga kelompok

               26
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32