Page 172 - Pendidikan Rusak-Rusakan (Darmaningtyas)
P. 172
bat peningkatan profesionalitas guru, tapi di pihak lain tidak
membebani masyarakat atau murid? Pertanyaan ini penting
dikemukakan di sini, mengingat salah satu ciri khas mentalitas
birokrat Pemda yang diwariskan oleh Orde Baru adalah kalau
membentuk suatu instansi baru di Pemda, dasarnya adalah harus
ada sumber pungutannya. Artinya, mereka akan membentuk
suatu Dinas baru, bila dinas itu diketahui jelas memiliki sumber
pungutan sebagai pembiayaannya. Bila tidak, mereka akan ber-
tanya, dari mana sumber pembiayaannya? Hal itu juga bisa
berlaku pada pembentukan Dinas Pendidikan di daerah. Jangan-
jangan pembentukan dinas itu tidak dimaksudkan untuk mengem-
bangkan pendidikan di daerah, tapi karena dipandang di sektor
pendidikan banyak hal yang dapat dipungut. Ini berbahaya
sekali, karena pasti akan menjadikan pendidikan sebagai komo-
ditas.
Keenam, bagaimana menciptakan suatu sistem pendidikan
yang lentur agar pendidikan pascaotonomi tidak menanamkan
pandangan yang lokal-sentris, sehingga pendidikan pascaoto-
nomi tidak menyumbang terjadinya konflik horizontal yang
makin luas. Kecenderungan yang muncul sekarang adalah penda-
s
erahan emua jabatan, sehingga memicu munculnya konflik hori-
zontal. Praktik pendidikan pascaotonomi mestinya mampu me-
ngembangkan sistem berpikir yang terbuka (open mimi) sehingga
tidak melahirkan orang-orang yang kerdil kedaerahan.
Ketujuh, bagaimana memaknai konsep profesionalisme guru
di masa mendatang? Hal ini terkait dengan otonomi daerah itu
sendiri, yang menuntut peran guru lebih luas lagi. Tidak ekadar
s
menjadi tenaga pengajar di kelas, tapi juga memiliki kemampuan
menyusun kurikulum lokal, modul pembelajaran, melakukan lobi
dan negosiasi kepada legislatif maupun eksekutif untuk menggol-
kan rancangan kebijakan pendidikan yang lebih menjawab kebu-
tuhan masyarakat. Bila dalam proses lobi itu mengalami kebun-
tuan, maka tak jarang jalan mobilisasi massa pun ditempuh. Me-
nunggu inisiatif perubahan kebijakan dari penguasa, jelas tidak